Komunitas Kreativitas Alumni Universitas Pancasila Sigap Bencana, Salurkan Bantuan Kepada Korban Banjir Di Bekasi

Bantuan Akan Dilakukan Sebanyak 3 Kloter di Beberapa Titik Banjir

KOTA BEKASI, Harnasnews.com –  Bencana banjir yang melanda Kota Bekasi menimbulkan keprihatinan semua pihak. Berbagai kalangan mulai memberikan bantuan kepada warga terdampak banjir di beberapa lokasi.

Bantuan juga datang dari alumni Universitas Pancasila (UP) yang menunjukkan rasa prihatinnya dengan memberikan bantuan berupa bahan pangan kepada warga terdampak banjir di tiga lokasi yaitu PGP, perumahan Jatirasa, kecamatan Jatiasih pada Rabu (05/03/25).

Amanda Manthovani sebagai perwakilan Komunitas Kreativitas Alumni Sigap Bencana dan sebagai kepanjang tanganan para Alumni Universitas Pancasila (UP) menjelaskan bahwa hal ini merupakan bentuk kepedulian antar sesama manusia.

“Kami senang dapat membantu meringankan beban saudara saudara yang menjadi korban banjir, terlebih lagi saya ini umat muslim juga sedang menjalankan ibadah puasa ramadhan,” ujar Amanda kepada media.

Ini merupakan kloter kedua bagi para alumni Universitas Pancasila melakukan aksi sosialnya, sebelumnya, hal serupa juga dilakukan di Cawang, Jakarta Timur belakang RS Budi Asih.

“Akan ada kloter ke 3 karena ada permintaan kepada kami juga  untuk menyalurkan bantuan berupa keperluan mandi, keperluan perempuan serta kebutuhan dasar wanita lainnya,” ungkapnya.

Ia bersama rekan-rekannya yaitu Bang Ukek, Feby Miranti dan Erna Suciati menyalurkan bantuan berupa beras, mie instan langsung seduh, air mineral botol, makanan ringan dan roti.

“Kita kumpulkan dana ini secara swadaya dan semoga dapat bermanfaat bagi warga yang terdampak banjir,”imbuhnya.

Lebih lanjut Amanda berharap bahwa pemerintah daerah juga dapat lebih memperhatikan para korban terdampak banjir, bukan hanya kebutuhan finansial namun juga psikososial.

“Harapan kedepan agar pemerintah dapat turun tangan membantu memulihkan kehidupan para korban banjir baik secara psikis maupun fisik,”pungkasnya.

Sementara itu, Ketua RW 012 kelurahan Jatirasa, kecamatan Jatiasih, Subah Budiman mengapresiasi kepedulian para donatur yang datang ke wilayahnya, termasuk para alumni Universitas Pancasila.

“Biasanya semua yang datang kesini kami data, untuk kami ucapan terima kasih kepada yang peduli dengan di lingkungan kami seperti itu,” ujar Subah kepada media.

Bantuan berupa kebutuhan pangan sangat dibutuhkan warganya karena banyak warganya yang terpaksa tidak bekerja karena harus membersihkan rumah pasca banjir.

Banjir yang melanda 6 kecamatan di Kota Bekasi, termasuk di kecamatan Jatiasih merupakan banjir terparah pada kurun waktu 5 tahun terakhir. Di perumahan Jatirasa, ketinggian air mencapai 3,5 meter pada jalan utama yang terjadi karena limpasan tanggul kali Bekasi.

Subah menyebut bahwa di wilayahnya ada setidaknya 250 rumah dengan 800 jiwa menjadi korban terdampak banjir tersebut. Banjir terjadi pada Selasa pagi sekitar pukul 03:00 wib sehingga mengejutkan warga.

Saat ini, banjir mulai surut di wilayahnya pada pagi hari sekitar pukul 04:15 wib, namun, masalah lain muncul yaitu banyaknya material sisa banjir yang sulit dibersihkan.

Saat ini bantuan untuk membersihkan sisa material dari Pol Airud, BMSDA Kota Bekasi telah dilakukan bersama warga setempat.

“Pastinya kebersihan lingkungan karena semakin lama kalau nggak dibersihin pastinya mengganggu kesehatan yang utama, lalu yang berikutnya lagi pendukung pendukung untuk, kebersihannya ya itu saja,” katanya.

Ia juga berharap bahwa pemerintah Kota Bekasi untuk dapat memperbaiki tanggul atau setidaknya mengupayakan agar air tidak tumpah ke pemukiman warga ketika volume air meningkat.

Siklus 5 tahunan yang terjadi di Kota Bekasi pada tahun 2025 ini merupakan bencana banjir terparah sepanjang sejarah. Hal ini tentu dapat menjadikan perhatian khusus bagi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Mungkin diperkuat tanggul diperkuat bagaimana dan kebocorannya dikondisikan jangan sampai bertahun-tahun kasihan warga kami di sini cari uang lalu ada banjir hilang dalam sekejap,” pungkasnya. (Mam)

Leave A Reply

Your email address will not be published.