IPAL KOMUNAL Diduga Asal Jadi Butuh Pompa Air
PROBOLINGGO, HarnasNews.com – Proyek IPAL (Instalasi Pengelolahan Air Limbah) adalah salah satu proyek pemerintah dalam mengolah Air Limbah Rumah tangga termasuk kotoran manusia, dimana fungsi IPAL tersebut Agar air limbah yang akan di alirkan kesungai tidak tercemar, serta Agar Biota-biota yang ada di sungai tidak mati.
Perlu di ketahui, pembuatan IPAL KOMUNAL di kelurahan Jati, kota Probolinggo diduga proyek asal jadi, karena masih berumur hitungan bulan IPAL tersebut bermasalah, sehingga kotoran manusia dan limbah rumah tangga yang seharusnya ditampung dalam bak ipal malah meluap ke jalanan.
Proyek IPAL KOMUNAL senilai ratusan juta ini menumpahkan kotoran yang sontak sangat mengganggu warga yang ada di sekitarnya.
Menurut keterangan Dany selaku ketua PPK yang waktu itu langsung di panggil oleh Amin Fredi selaku kepala Dinas PU kota Probolinggo, mengamini kejadian ini.
Masih Dany “menjelaskan bahwa melubernya kotoran karena aliran sungai yang mengahalangi out put dari Ipal. “Iya benar, kemarin kami sudah panggil KSM yang baru, dan mereka masih rundingan akan membelikan pompa” ujar Dany memberikan penjelasan ketika Amin menanyakan kebenaran informasi.
Dany melanjutkan ” ini tidak terus terusan, jadi waktu hujan lebat kemarin hingga banjir itu air dari ipal kan tidak bisa keluar karena sungainya banjir, jadi kami panggil KSM nya untuk segera menyiapkan pompa” lanjut nya.
Ketika kami tanyakan apakah hal ini ada hubungan nya dengan perencanaan pengerjaan yang kurang baik, Dani menjawab ” tidak juga karena banjir itu kejadian eksidentil, jadi kemarin sudah di sepakati, kalo banjir out let nya akan di tutup, dan tidak perlu perbaikan, cukup siap kan pompa dan normalisasi sungai nya, supaya nanti kalo banjir air tidak masuk ke Ipal” terang Dany.
Proyek senilai 355 juta Rupiah ini sejatinya sangat bermanfaat untuk warga sekitar, sayang proyek yang belum di resmikan ini sudah dua kali meluap lantaran air dari ipal tidak bisa keluar dengan baik karena harus benturan dengan air yang di sungai ketika pasang atau banjir.
Menurut Amin. Sesuai dengan petunjuk dengan pedoman yang ada, bahwa Ipal yang ada di kelurahan Jati, sumber dananya adalah dari DAK ( Dana Alokasi Kusus) dan di laksanakan oleh pokmas.” Jelasnya
“Karena ini merupakan proses pembelajaran bagi masyarakat dan proses pemberdayaan bagi masyarakat,dengan adanya pokmas, mendorong timbul nya peran serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan.”
Lanjut Amin “Yang namanya proses pembangunan tidak akan lepas dari tiga komponen. Satu dari pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Kalo sudah di laksanakan oleh masyarakat, pemerintah hanya sebagai memfasilitasi.”
“Dan indikator siapa yang bisa mendapatkan dana itu adalah faktor usulan dari masyarakat melalui muserbang. Perlu di ketahui pembentukan kelompok masyarakat, itu adalah yang memilih adalah warga sendiri, jadi kembali pada konsep awal ini kan proses pembelajaran, yang sebelumnya masyarakat tidak tau akan menjadi tau. Jadi bukan saya yang KKN harus menunjuk siapa yang harus jadi pokmas, semua berdasarkan hasil musyawarah dari warga itu sendiri.” Jelas Amin
Di tempat terpisah Kepala KSM Jati selaku penerima proyek Ipal Menyampaikan. ” tehnik nya yang mengerjakan proyek itu pak Kul Hawaza, saya ketua cuma formalitas”. Ungkap nya. (Cul)