Apegti: Gula Import Tekan Peredaran Gula Rafinasi
JAKARTA, Harnasnews.com –
Pemerintah dinilai perlu mengimpor gula yang bertujuan untuk mengatasi maraknya peredaran gula rafinasi dipasaran.
Ketua Umum Apegti Usman Almuthahar mengatakan hal tersebut usai Diskusi Umum bertajuk “Menyikapi Peran Apegti Dalam Menstabilkan Harga dan Stok Gula Jelang Ramadhan dan Idul Fitri”, di Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (28/3/2018).
Diungkapkan Usman, gula rafinasi ini untuk kepentingan industri. Dalam 1 tahun saja dapat menghasilkan 7 juta ton.
Menurut Usman mengukutif pakar kesehatan yang menyebutkan bahwa gula rafinasi salah satu sumber penyakit diabetes.
“Inilah yang harus kita jaga, karena menjadi sumber penyakit,” ungkapnya.
Dari data yang dihimpun Apegti, produksi gula lokal dalam pertahun mencapai 5 juta ton. Diantaranya, 2,2 ton produksi dalam negeri (BUMD) dan sisanya 2,8 ton merupakan gula import dari negara India, Thailand, China, dan Australia.
Apegti meminta kebutuhan gula import harus terus dilakukan oleh pemerintah.
“Jika tidak mengimpor gula, yang terjadi gula rafinasi banyak beredar dipasaran,” ungkap Usman. (Red)