Elaborasi Pelabuhan Untuk Tingkatkan Ekspor Dan Investasi
JAKARTA,Harnasnews.Com – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan pesan Presiden Joko Widodo yang selalu mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat dilakukan salah satunya melalui peningkatan ekspor dan investasi, untuk itu pengelola di Indonesia harus terus berelaborasi dengan stakeholder untuk meningkatkan kinerja pelabuhan yang ada.
Demikian disampaikan Menhub saat menghadiri acara Forum Logistic dengan tema Dwelling Time : “Meningkatkan atau Menurunkan Biaya Logistik?” di Jakarta, Selasa (3/4).
“Presiden selalu mengatakan untuk pertumbuhan itu adalah ekspor dan investasi, bicara tentang suatu produktivitas atau murahnya suatu pelabuhan maka itulah menjadi suatu hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan ekspor. Dari apa yang kita diskusikan tadi memang ada yang harus kita elaborasi lagi yakni masih banyak barang yang overstay lebih dari tiga hari dan juga cari apa lagi yang membuat biaya lebih mahal,” ujar Menhub Budi.
Lebih lanjut Menhub Budi mengatakan mengenai barang yang overstay, Kementerian Perhubungan akan mencari solusi dengan hal tersebut agar dapat terus meningkatkan kinerja pelabuhan.
“Barang overstay di Tanjung Priok sampai 30 persen, padahal ada tarif progresif. Kenapa begitu, apakah pemilik barang memang tidak punya tempat, apakah akan muncul double pembiayaan (double handling) kalau barang dikeluarkan, atau sengaja diletakkan di situ. Jawaban dari pertanyaan ini yang harus dicari. Sebagaimana kita pahami, waktu berbanding lurus dengan pembiayaan, oleh karena itu standar tiga hari tetap dipegang. Ini standar di Tanjung Priok karena 50% kegiatan ekspor-impor ada di Tanjung Priok,” tambah Menhub Budi.
Terkait dengan pembiayaan yang masih mahal Menhub telah menginstruksikan kepada PT. Pelindo untuk memberikan harga khusus kepada kapal-kapal besar yang diberlakukan secara progresif dan akan melakukan invetarisasi jika ditemukan pembiayaan yang masih mahal.
“Kita akan cari lagi sebenarnya apalagi yang membuat biaya itu tetap mahal, berkaitan dengan keharusan pelabuhan untuk memberikan harga khusus saya sudah memberikan instruksi kepada PT. Pelindo untuk memberikan harga khusus. Harga khusus tersebut sudah diberikan kepada kapal-kapal ukuran besar yang tarifnya diberlakukan secara progresif selanjutnya Kementerian Perhubungan akan lakukan inventarisasi lagi jika ternyata masih mahal,” ujar Menhub Budi.
Menhub Budi Karya menambahkan bahwa evaluasi yang dilakukan Kementerian Perhubungan sudah berjalan dengan baik namun memang masih terdapat permasalahan yang ada dan harus segera dicari jalan keluarnya.
“Apa yang sudah dilakukan oleh Kementerian Perhubungan sudah berjalan dengan baik, oleh karenanya kedepan ini kita akan realisasi tentang permasalahan yang ada. Katakanlah ada yang bilang kurang transparan, barang yang overstay dan mengenai harga yang mahal kita akan lihat. Jadi kalau minimal tiga hal tersebuti bisa kita selesaikan pasti hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dari stakeholder terkait akan berkurang,” pungkas Menhub Budi.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Badan Litbang Umiyatun Hayati, Kepala Biro Perencanaan Gede Pasek Suardika dan Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Priok Arif Toha.(Red/Dar)