Perbatasan Soal Pertahanan, Mensos: Jangan Ada Hitung-hitungan Uang
KUPANG, Harnasnews.Com – Menteri Sosial Idrus Marham meminta para elite untuk tidak banyak berdebat soal penataan perbatasan. Perbatasan punya nilai strategis sehingga yang dibutuhkan adalah langkah konkrit.
“Mari kita ambil langkah nyata dengan melakukan penataan perbatasan. Presiden Jokowi sudah membenahi pos-pos perbatasan. Selanjutnya mari kita lanjutkan dengan program nyata yang langsung dirasakan rakyat,” kata Mensos, sebelum berkunjung ke kantor Radio Republik Indonesia Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (06/04/2018).
Mensos mencontohkan langkah pemerintah daerah dan pusat yang serius membangun perbatasan. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan akses jalan menuju kawasan terpencil dekat perbatasan, yakni Desa Maudemu, Kecamatan Lamaknen.
“Jalan itu dulu dilalui motor pun susah. Tapi, seperti kita saksikan bersama, kita sama-sama bisa melintasinya dengan mobil. Berkat Sabuk Merah Perbatasan, wajah perbatasan di NTT berubah menjadi lebih baik,” kata Mensos.
Sabuk Merah Perbatasan adalah pembangunan infrastruktur jalan di wilayah perbatasan RI-Timor Leste sepanjang 162,13 kilometer. Proyek ini terbagi dalam enam titik lintasan dan semuanya telah merangkum wilayah di sepanjang tapal batas negara di dua kabupaten masing-masing di Kabupaten Belu dan Malaka.
Bagi Mensos, pembangunan infrastruktur di perbatasan Belu ini menjadi contoh bahwa para pemimpin sebaiknya tidak menghabiskan waktu berdebat bila terkait dengan penanganan perbatasan. Padahal yang berdebat belum tentu memahami masalah di lapangan.
“Seperti soal (kasus campak dan gizi buruk) Asmat. Banyak pemimpin dan juga pakai berdebat tentang Asmat. Tapi mereka tidak pernah datang ke Asmat, dan oleh karenanya tidak tahu masalah sesungguhnya,” katanya.
Jadi, kalau terkait dengan perbatasan jangan pakai hitungan-hitungan anggara. “Ini diskusinya sampai tiga bulan. Nanti tidak selesai ini penataan perbatasan. Ini kan menyangkut pertahanan negara, jangankan soal anggaran, nyawa pun kita pertaruhkan,” kata Mensos.
Sebab, pembangunan infrastruktur perbatasan pada akhirnya juga akan menjadi daya tarik tersendiri untuk berinvestasi. Selain jalan, pemerintah juga membangun prasarana lain seperti listrik. “Kawasan perbatasan juga daerah yang layak menjadi tujuan wisata. Jadi jangan khawatir, perbatasan akan menjadi pusat-pusat pertumbuhan,” katanya.
Keberhasilan pembangunan b kawasan perbatasan, akan membangkitkan percaya diri rakyat. “Rakyat merasa dihargai dan pada saat itulah mereka akan merasa menjadi manusia merdeka,” kata Mensos.
Ketua Komisi VIII Ali Taher memuji langkah Kementerian Sosial. Ia mengatakan bahwa daerah perbatasan sangat penting diperhatikan karena bagian penting dari pertahanan negara. “DPR sangat berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam hal anggaran,” katanya.(Red/Dar)