Tagih Janji Tarunawan, FKKTKS Siap Kepung Dinas
SUMBAWA,Harnasnews.com – Puluhan kelompok tani yang tersebar di empat kelurahan di Kecamatan Sumbawa Kabupaten Sumbawa, NTB yang tergabung di Forum Kerukunan Kelompok Tani Kecamatan Sumbawa (FKKTKS), pada Kamis 29/11/2018 mendatang berencana akan mendatangi Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa, kedatangan mereka menuntut agar segera merealisasi bantuan bibit jagung kepada masing-masing kelompok tani lantaran musim tanam hanya menghitung hari saja.
Kordinator FKKTKS Mara Irwan yang dikonfirmasi Selasa 27/11/2018 menjelaskan, rencana kedatangan FKKTKS yang beranggotakan 35 kelompok tani yang tersebar di empat kelurahan yakni kelurahan seketeng, brang biji, Uma sima dan kelurahan pekat dalam rangka meminta jawaban pihak dinas, terkait permasalahan yang kini sedang dihadapi oleh masing-masing kelompok tani yakni, masalah realisasi bibit jagung yang dianggap belum ada titik terang.
“ Ada sekitar delapan ratusan anggota kelompok tani yang rencananya akan menduduki Dinas pertanian, terus terang mereka resah karna hingga saat ini belum mendapatkan bantuan bibit jagung, sementara sebelumnya masing-masing kelompok sudah mengajukan profosal permintaan bibit jagung serta pupuk dan bantuan lainnya, bahkan petugas yang ada dilapangan dari dinas meminta dana kepada masing-masing kelompok dengan alasan dana untuk administrasi meskipun itu kecil, namun hingga saat ini hal itu belum terealisasi”.
Lanjutnya, bukan itu saja, sejumlah ketua kelompok tani sebelumnya bahkan sudah mendatangi pihak dinas, dan waktu itu diterima langsung oleh Kadispertan sumbawa untuk membahas permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani saat ini, mulai dari masalah belum adanya bibit, pupuk dan bantuan lainnya, sehingga waktu itu, Kadispertan berjanji dalam waktu dekat akan membahas dan mencari sebuah solusi, namun yang terjadi hingga saat ini janji itu belum ada kabarnya.”
“ Pak Kadis pada awal November kemarin janji akan segera memberi jawaban terkait apa yang menjadi masukan kami, namun hingga kini memasuki penghujung bulan november hal itu semakin tidak ada informasinya, wajar jika kami sebagai petani resah, karna lagi beberapa hari musim tanam sudah dimulai, sementara bibit yang kami harapkan tidak kunjung ada kabar”.Ungkapnya.
Dengan demikian, jika apa yang menjadi janji pihak dinas tidak segera terealisasikan maka dampaknya akan terjadi kerugian bagi petani, “ pertama, kami sudah rugi waktu akibat menunggu realisasi, juga kami ditarik dana sebanyak seratus ribu perkelompok dengan alasan biaya administrasi pembuatan rekening dan biaya matre oleh petugas dari dinas untuk keperluan pembuatan pengajuan bantuan pada bulan oktober lalu, namun apa yang kami harapkan tidak juga terealisasi hingga kini”.
Dengan demikian, wajar saja jika kami sebagai rakyat atau petani yang merasa resah, mendatangi pemerintah untuk mempertanyakan jawaban atas keresahan kami, “ mudah-mudahan pemerinth melalui dinas terkait dapat memberikan jawaban atas masalaha ini, dan jika tidak ada jawaban juga, maka kami akan mendatangi langsung pak bupati dan memberitahukan masalah ini, jika memungkinkan juga kita mengelar hearing dengan pihak DPRD Sumbawa”.(MAN)