Rencana Pembelian Tambahan Helikopter Serang AH-64E Apache Guardian untuk TNI AD

JAKARTA,Harnasnews.com – Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (RKP-2019) sebagaimana tertuang dalam Lampiran I Pepres No 72 tahun 2018 tentang yang telah diundangkan tanggal 3 September 2018 lalu, mulai dari halaman IV.106 termuat Program Prioritas Pertahanan Wilayah Nasional.

Dengan Anggaran Pertahanan tahun 2019 yang telah ditetapkan sebesar Rp 107,3 triliun atau sekitar USD 7,7 bio (pada kurs 1 USD = Rp 14.000,-) dimana untuk alokasi belanja alutsista dan pemeliharaan sebesar Rp 75 triliun, maka masih banyak hal yang dapat dilakukan dengan dana sebesar ini.

Sebenarnya Anggaran Pertahanan yang dibutuhkan dan diajukan oleh Kementerian Pertahanan adalah sebesar Rp 200 triliun, angka ini adalah 1,5X Anggaran Pertahanan Singapura (Rp 157 triliun) dan hampir 4,0X lipat Anggaran Pertahanan Malaysia Rp 52 triliun) namun masih jauh dari Anggaran Pertahanan Australia yang sudah mencapai angka Rp 510 triliun.

Sebagaimana diketahui saat ini TNI AD memiliki 8 unit helikopter AH-64E Apache Guardian yang ditempatkan di Skuadron 11/Serbu Penerbad Semarang.

Satu skuadron helikopter Penerbad (Army Aviation) secara umum terdiri dari 16 helikopter, jarang terjadi 1 skuadron diisi dengan 1 jenis helikopter yang sama, hal ini disebut skuadron tipe komposit. Selain skuadron umum terdapat juga skuadron besar, seperti yang sekarang ini terjadi di Skuadron 11/Serbu dimana terdapat 32 helikopter yang terdiri dari AH-64E, NBO 105, NBell 412, Bell 412 dan Bell 205.

Lantas timbul pertanyaan, pembelian 1 paket Apache ini berapa unit ? Jika hal ini ditanyakan kepada Penerbad maka jumlah ideal helikopter Apache yang diinginkan adalah sejumlah 32 unit atau 1 skuadron besar, ini mengingat bahwa heli Apache sebagian akan ditempatkan di Natuna secara permanen.

Mengingat bahwa dalam program MEF masih banyak pengadaan alutsista TNI AD yang belum terealisasi, diantaranya adalah kendaraan tempur 8×8, tank medium, rudal mobile jarak menengah, dan sebagainya, maka kemungkinan jumlah pengadaan helikopter Apache untuk tahun 2019 ini adalah 8 unit untuk membentuk 1 skuadron secara umum (terdiri dari 16 helikopter).

Menunggu kedatangan helikopter serang Apache AH64 TNI-AD

Helikopter Apache AH64 dipersenjatai dengan 16 peluru kendali berpandu laser Hellfire, 76 buah roket 70 mm dan atau dikombinasikan dengan kanon otomatis 30 mm yang membawa 1200 peluru high explosive.

Mesin Apache adalah dua mesin turboshaft T700-GE-701 buatan General Electric Aviation, Dengan dukungan mesin ini, Apache memiliki kemampuan menanjak dengan kecepatan 889 m/menit, kecepatan maksimum adalah 279 km/jam, daya jelajah non stop 1900 km. Lama terbang mencapai3 jam 9 menit, dengan berat 5165kg dan maksimum berat saat take off 10433kg.

Radar:
– Keakuratan penghancuran pada jarak yang lebih jauh
– Beroperasi siang maupun malam
– Mengidentifikasi 128 target dalam waktu kurang satu menit
– Integrasi sensor

Persenjataan:
– Kanon otomatis 30 mm Boeing M230 dengan kecepatan menembak 625 peluru dalam satu menit. Amunisi yang diangkut adalah sebanyak 1200 peluru.
– Peluru kendali udara ke darat Lockheed .Martin/Boeing AGM-114 D Longbow Hellfire, dengan jangkauan sasaran 8 – 12 km.
– Dapat dilengkapi juga dengan peluru kendali udara ke udara (Stinger, AIM 9 Side winder, Mistral dan Sidearm)
– Dilengkapi juga dengan Hydra, yang merupakan system senjata penghancur lebih presisi (Advanced Precision Kill Weapon System – APKWS), merupakan keluarga dari roket 70 mm berpandu atau tidak berpandu. Bahkan sudah dilengkapi dengan APKWS II, dengan system pandu –laser merupakan kerja sama dengan BAE System.
– Dalam operasi tempur, Apache membawa 16 peluru kendali Hellfire dan 4 peluru kendali udara ke udara.

Helikopter inipun dilengkapi dengan :
– AN/APR-39 A (V) radar warning receiver dari Northrop Grumman dan Lockheed Martin.
– AN/APR-48 A Radar Frequency Interferometer Electronic Support Acquisition System
– AN/ALQ-144 Infrared countermeasures dari BAE System
– AN/AVR-2 laser warning receiver dari Goodrich
– AN/ALQ-136 (V) radar jammed dari ITT.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.