Potensi Besar Industri Halal Indonesia
JAKARTA, Harnasnews.com – Industri halal pada tahun ini menjadi sektor prioritas yang akan dikembangkan oleh pemerintah melalui master planKomite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) 2019. Peningkatan industri ini diperkirakan juga akan mendorong pertumbuhan keuangan syariah nasional.
Dengan belanja (spending) yang sangat besar yakni 218,8 miliar dolar AS pada 2017, berdasarkan laporan Global islamic Economy, Indonesia merepresentasikan pasar industri halal terbesar di dunia. Nilai ini akan terus bertambah sekitar compound annual growth rate (CAGR) atau rasio pertumbuhan rata-rata gabungan lima sampai enam persen per tahun.
Namun, posisi Indonesia secara global masih belum dapat melampaui besarnya potensi tersebut, yakni peringkat 10 dari 15 negara tertinggi dalam perkembangan ekonomi syariah. Menurut Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center, Sapta Nirwandar, sektor wisata halal merupakan sektor yang akan mendorong pertumbuhan industri halal di Indonesia.
“Pariwisata salah satu yang cukup besar kontribusi ke industri halal. Karena wisata halal itu sudah mencakup seluruhnya, lokasi wisata, makanan dan lainnya hingga mencakup sektor riil,” ujar Sapta, sperti dikutip Republika, Jumat (22/2).
Apalagi saat ini pemerintah juga sudah fokus untuk destinasi halal. Karena wisata telah menjadi gaya hidup masyarakat sehingga potensinya harus dimanfaatkan. Berdasarkan data laporan Global Islamic economy Summit, belanja wisata halal tercatat turn over 184 miliar dolar AS pada 2017, terutama dari negara-negara Gulf Cooperation Council (GCC) yang jumlahnya relatif sedikit, tetapi mempunyai rata-rata spending sampai 5.000 dolar AS per kunjungan. Pada 2023, diperkirakan pangsa pasar wisata halal akan mencapai 177 triliun dolar AS.
Peningkatan sektor riil halal melalui wisata halal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan produk keuangan syariah. “Kalau demand besar (sektor riil), maka perbankan syariah bisa lebih berkembang,” kata Sapta.
Sementara itu sektor makanan dan minuman halal, saat ini telah menjadi sektor dengan potensi terbesar di Indonesia. Pada 2017, belanja produk makanan dan minuman halal Indonesia mencapai 170,2 miliar dolar AS. Sektor ini merupakan yang terbesar dari industri halal, dan dapat berkontribusi sekitar 3,3 miliar dolar AS dari ekspor Indonesia ke negara-negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI), sekaligus negara-negara non OKI dengan jumlah penduduk Muslim jutaan, seperti Prancis dan Inggris.
Sektor selanjutnya yang sangat berpotensi yakni fashion muslim. Munculnya desainer-desainer fashion hijab, seperti Dian Pelangi, telah membawa fashion muslim Indonesia mengglobal. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, sekitar 30 persen dari pelaku industri usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bergerak di fashion Muslim. Dari sekitar 120 juta penduduk perempuan Indonesia, sekitar 30 persen atau 40 juta perempuan menggunakan pakaian muslimah. Angka ini sangat besar untuk potensi pasar satu negara.