Polres Gresik Suguhkan Inovasi Pelayanan Publik Berbasis IT

 

GRESIK, Harnasnews.com – Menjadi salah satu dari lima perwakilan Polri dalam acara International Reform Policy Symposium and Regional Workshop 2019, di Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali yang digelar selama dua hari dimlai Hari Kamis (14/3).

Kegiatan yang mengusung tema “2019 State Capacity for Public Sector Reform and National Development in Indonesia, Korea, and Southeast Asia” ini, dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla, yang turut dihadiri oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Drs. Syafruddin, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Duta Besar Indonesia, serta sejumlah tamu undangan sebanyak 2.000 peserta dari 11 negara Asean dan negara lainnya seperti Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru.

Pameran dibuka Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla serta dihadiri Menpan-RB dan pejabat negara diikuti seluruh instansi, baik instansi pemerintah, instansi pemerintah daerah maupun instansi kementerian serta organisasi pemerintah.

Dalam sambutannya Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, tranformasi birokrasi memiliki peran sangat penting. Terutama dalam menghadapi perubahan global yang sedang terjadi.

“Birokrasi sebagai regulator, pelaksana kebijakan, monitoring dan koordinasi pelaksana kebijakan, memiliki kewajiban untuk mengikuti perkembangan yang ada. Tidak boleh ketinggalan satu langkah pun dari perkembangan dunia,” ujar Kalla di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali.

Era digital ini ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi informasi. Untuk itu, sistem tersebut juga didukung oleh teknologi yang baik. Indonesia dalam 20 tahun terakhir telah mengalami reformasi.

Wapres mencontohkan bahwa dahulu Indonesia negara yang otoriter dan sentralistik, namun telah menjadi negara desentralisasi dan terkemuka.

“Sistem pemerintahan juga mengalami perubahan karena beradaptasi,” katanya.

Sementara itu Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menteri PANRB) Syafruddin mengatakan keberhasilan yang telah diraih pemerintah selama 10 tahun menjalankan reformasi birokrasi diantaranya meningkatnya penerapan sistem merit. Yakni melalui rekrutmen berbasis TI, efektifitas dan efisiensi pengelolaan anggaran yang fokus pada prioritas, akuntabel dan transparan.

Keberhasilan lainnya adalah penerapan e-Goverment yang semakin masif, inovasi pelayanan publik yang cepat dan terakhir meningkatnya integritas aparatur.

“Transformasi birokrasi yang terjadi saat ini merupakan jaminan agar peradaban manusia tetap stabil dalam pertumbuhannya, negara dan pemerintahan tidak tenggelam oleh distorsi perubahan waktu dan jaman,” kata Menteri Syafruddin.

Dalam kegiatan ini juga turut menampilkan berbagai stand reformasi pelayanan publik, baik dari Kepolisian menampilkan lima Polres jajaran Polri salah satunya Polres Gresik Polda Jatim dan sejumlah kementerian dan lembaga yang ada di Indonesia.

Didepan Wakil Presiden RI, H. M. Jusuf Kalla, Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., S.I.K., M.Si memaparkan Content Booth Inovasi CARE, Pembayaran SIM non tunai (T-cash, Go-Pay, MyQR BRI, dan Brizzi), Go-Sigap, dan Gajah Mada, ia menyampaikan Aplikasi CARE Polres Gresik untuk edukasi masyarakat melalui teknologi augmented reality dan Cashless Payment System (CPS) dalam pengurusan SIM dan SKCK yang dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

Kehadiran Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro, SH., S.I.K., M.Si dan 4 Kapolres yang lain selain sebagai Peserta simposium juga di berikan mandat oleh Kapolri untuk membuka stand pameran inovasi pelayanan publik dalam daya ungkit zona integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

“Alhamdulillah, Kami atas nama Polres Gresik merasa bangga menjadi perwakilan dari Kepolisian sekaligus sangat berterima kasih kepada Bapak Kapolri Yang telah memberikan Kepercayaan kepada Kami untuk mengikuti International Reform Policy Symposium and Regional Worksh.(Tomo/Hms)

Leave A Reply

Your email address will not be published.