JAKARTA, Harnasnews.com – Kiprah Alexis Sanchez bersama Manchester United (MU) sepertinya sudah habis dimakan waktu. Bahkan, klaim tersebut sudah lebih dahulu datang pada musim lalu, saat sang bomber kehilangan tajinya sejak merapat ke Theater of Dreams.
Pada paruh pertama Liga Primer Inggris 2017/2018, Sanchez mencetak tujuh gol dan tiga assist dari 19 pertandingan. Ketika pindah dan memperkuat MU pada musim dingin 2018, Sanchez hanya mencetak dua gol dan tiga assist dari 12 laga.
Performa tak kalah melempem ditunjukkan Sanchez pada musim 2018/2019. Attacante asal Cile tersebut baru mengemas dua gol dan empat assist bagi MU dalam semua ajang. Tentu hasil itu merupakan catatan sumbang bagi pemain 30 tahun tersebut selama kariernya.
Sebelumnya, Sanchez pernah berdalih bawha kesulitannya merobek jala lawan saat berkostum MU merupakan faktor proses adaptasi permainan di Old Trafford. “Saya pikir, dalam beberapa pertandingan yang saya mainkan, saya kesulitan karena harus beradaptasi dengan gaya bermain tim (MU),” ucapnya, beberapa waktu lalu.
Laga demi laga berlalu hingga memasuki tahun baru yang berujung pada pemecatan Mourinho akhir Desember 2018. Tampuk kekuasaan MU diambil oleh pelatih interim, Ole Gunnar Solskjaer. Hasilnya, MU lari kencang dengan tak terkalahkan hingga dua bulan terakhir.
Namun, tak ada yang berbeda pada diri dan permainan Sanchez. Ia tetap menjadi pemain yang kerap mejeng di bangku cadangan dan hanya memainkan laga sebagai pemain pengganti. Paling vital adalah striker bertinggi badan 1,69 cm itu tak mampu menambah pundi-pundi golnya.
Alhasil, kondisi itu membuat manajemen MU, khususnya pelatih Solskjaer, siap melego sang pemain pada jendela transfer musim panas nanti. The Red Devils dinilai lebih ingin mendatangkan pemain muda yang memiliki bakat hebat.