Lebih dari 70.000 Orang Tewas Akibat Berlanjutnya Perang Saudara di Yaman
SANA’A, Harnasnews.com – Menurut hasil statistik terbaru yang dirilis oleh oleh Proyek Data Peristiwa Konflik Bersenjata dan Lokasi (ACLED) pada hari Kamis, sebanyak lebih dari 70.000 orang tewas dalam perang saudara yang terus berkecamuk di Yaman.
Laporan tersebut termasuk mencakup sekitar 10.000 orang yang tewas dalam lima bulan terakhir, demikian sebagaimana dikutip dari Al Jazeera pada Sabtu (20/4).
“Pertempuran mematikan berlanjut di seluruh Yaman, dan telah meningkat di beberapa provinsi utama seperti Taiz dan Hajjah,” kata ACLED dalam sebuah pernyataan.
Tetapi keseluruhan korban jiwa cenderung turun tahun ini karena proses perdamaian di Yaman yang didukung PBB, tambahnya.
Penurunan jumlah kematian “paling signifikan” terjadi di Hodeidah, tempat di mana pemerintah Yaman –yang diakui secara internasional– dan pemberontak Houthi menyatakan gencatan senjata, menyusul perundingan di ibukota Swedia, Stockholm, Desember lalu.
Pihak-pihak yang bertikai juga sepakat untuk menarik pasukan dari kota pelabuhan tersebut, yang merupakan titik masuk utama bagi 70 persen impor dan bantuan kemanusiaan ke Yaman.
Namun, Dewan Keamanan PBB dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, menyatakan “keprihatinan besar” bahwa perjanjian tersebut belum dilaksanakan.
Penarikan pasukan dari kedua belah pihak dijadwalkan telah selesai pada 7 Januari, tetapi terhenti karena perbedaan pendapat tentang siapa yang akan mengendalikan Hodeidah.
Menurut ACLED, kesepakatan Stockholm adalah langkah membangun kepercayaan untuk mencegah serangan skala penuh terhadap Hodeidah oleh koalisi yang dipimpin Arab Saudi, yang berusaha memulihkan pemerintah Abd-Rabbu Mansour Hadi yang diakui secara internasional.
Selain itu, masih menurut ACLED, kesepakatan tersebut juga membuka jalan bagi pembicaraan politik untuk membentuk sebuah pemerintahan transisi.