Perempuan Pedagang Mikro Berperan Penting dalam Ekonomi dan Perlindungan Anak
Jakarta,Harnasnews.com – Menyambut Hari Raya Idul Fitri di penghujung Ramadhan ini, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menghadiri acara berbagi kasih bersama anak-anak yatim, kaum duafa dan perempuan pedagang kecil (Mikro) yang digelar IWAPI untuk memperat tali kasih sekaligus memberikan bantuan kepada anak-anak dan perempuan yang membutuhkan.
“Saya sangat menyambut baik kegiatan pada pagi ini sebagai bentuk rasa sayang dan cinta kepada anak-anak kita dan para perempuan yang sudah dan masih terus berjuang serta berkontribusi baik bagi keluarga maupun masyarakat di sekitarnya,” ungkap Menteri Yohana.
Menteri Yohana menjelaskan, para perempuan pedagang dan pengusaha mikro kecil merupakan sosok kuat dan tidak mudah goyah terhadap guncangan-guncangan seperti krisis ekonomi yang rentan terjadi. Selain berkontribusi secara ekonomi bagi keluarga, mereka juga berkontribusi dalam perlindungan anak.
“Kedekatan perempuan dan anak-anaknya dalam pola pengasuhan merupakan bagian penting dalam upaya perlindungan anak. Mereka umumnya bekerja tidak jauh dari rumah dan masih mampu menjaga serta melindungi anak-anaknya,” tambah Menteri Yohana.
Berdasarkan hasil survei pengalaman hidup anak dan remaja 2018, 3 dari 5 anak perempuan dan 1 dari 2 anak laki-laki mengalami kekerasan emosional. Sementara 1 dari 3 anak-laki-laki dan 1 dari 5 anak perempuan pernah mengalami kekerasan fisik. Mirisnya, pelaku kekerasan banyak dilakukan oleh temannya sendiri.
Fakta ini menunjukkan bahwa anak sangat rentan mengalami tindak kekerasan baik emosional, fisik dan seksual. Salah satu penyebabnya yaitu gagal memberikan pengasuhan yang baik bagi anak. Oleh karena itu memberikan perlindungan anak serta memenuhi hak-hak tumbuh kembang secara optimal merupakan tugas dan kewajiban kita bersama baik keluarga, lembaga masyarakat, masyarakat dan pemerintah.
“Untuk itu, peran perempuan pengusaha maupun pedagang kecil harus kita dukung dan dampingi bersama agar usaha mereka bisa terus berkembang sekaligus juga melindungi anak-anaknya. Saya rasa IWAPI sebagai organisasi yang menjadi wadah bagi para pengusaha di Indonesia, bisa berperan bersama pemerintah untuk membantu para pengusaha atau pedagang perempuan mikro ini dengan mendorong kemajuan dan kemandirian perempuan di Indonesia,” tegas Menteri Yohana.
Ketua Umum IWAPI, Nita Yoedi mengungkapkan bahwa melalui acara Berbagi Kasih yang telah berjalan selama 13 tahun ini, Ia mengajak para perempuan pengusaha untuk selalu memberi kepada sesama yang membutuhkan, dari setiap keuntungan (profit) yang didapatkan.
“Berapapun yang kita terima, harus segera kita berikan kepada yang membutuhkan. Hal ini demi kemajuan bangsa, karena kita dapat ikut memberikan makanan bergizi serta pendidikan tinggi kepada anak berpotensi yang merupakan generasi penerus bangsa,” ujar Nita.
Rangkaian acara berbagi kasih diakhiri dengan pemberian bantuan kepada 10 Yayasan anak tatim, 5 (lima) kaum duafa dan 5 (lima) pedagangan kecil (mikro) perempuan yang hadir dalam acara ini.
“Untuk anak-anakku semuanya, Mama Yo mengucapkan terima kasih karena kalian sudah hadir di sini. Ayo teruslah berjuang dan wujudkan cita-cita kalian setinggi langit untuk bangsa Indonesia. Kepada perempuan-perempuan hebat yang hadir di sini, mari kita terus berjuang dan tetap semangat untuk keluarga dan masyarakat yang lebih baik di hari esok,” tutup Menteri Yohana.(Red/Ed)