Buka Bazar Ramadan 2019, Mendag: Bapok Tersedia di Seluruh Penjuru Tanah Air
Jakarta,Harnasnews.com – Kementerian Perdagangan berkomitmen menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok (bapok) di seluruh penjuru tanah air. Hal tersebut diungkapkan Menteri
Perdagangan Enggartiasto Lukita pada pembukaan Bazar Ramadan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, hari ini, Senin (27/5).
“Masyarakat kini tidak perlu khawatir karena pemerintah bekerja sama dengan para pelaku usaha akan terus berupaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bapok di seluruh tanah air,” ujar Mendag.
Bazar Ramadan yang diselenggarakan di kantor Kementerian Perdagangan berlangsung selama tiga hari yaitu 27–29 Mei 2019 dengan jam buka pukul 09.00 s/d 14.00 WIB. Sebelumnya, kegiatan Bazar Ramadan telah dilaksanakan di kantor Pusat Pengembangan Sumber Daya Kemetrologian, Bandung pada 16–17 Mei 2019, kantor Pusdiklat Perdagangan, Depok 20–21 Mei 2019, dan di kantor Standardisasi dan Pengendalian Mutu, Jakarta Timur pada 23–24 Mei 2019.
“Bazar Ramadan ini diprioritaskan untuk masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini diharapkan juga dapat menjadi alternatif pemenuhan kebutuhan menjelang Lebaran dengan harga terjangkau. Hal tersebut tentunya juga karena dukungan dari para pelaku usaha yang berhasil kita rangkul untuk bersedia membantu agar masyarakat mendapatkan bapok dengan harga yang terjangkau,” jelas Mendag.
Pada Bazar Ramadan ini, minyak goreng dijual dengan harga Rp9.500/liter, daging sapi beku Rp78.000/kg,daging kerbau beku Rp75.000/kg, bawang putih Rp20.000/kg, gula Rp10.000/kg, daging ayam Rp28.000/ekor, telur ayam Rp20.000/kg, serta beras premium Rp11.000/kg.
Sebelumnya, pelaksanaan Bazar Ramadan di tahun 2018 meraup omzet penjualan mencapai Rp 2,38 M. Diharapkan pada tahun ini masyarakat lebih antusias dengan Bazar Ramadan yang diselenggarakan.
Bazar Ramadan kali ini diikuti 80 pelaku usaha yang terdiri dari 27 pelaku usaha pangan pokok, 10 pelaku usaha pangan olahan, 7 pelaku usaha ritel anggota Aprindo, serta 36 UKM binaan Kemendag.
Pelepasan Tim Penetrasi Pasar Usai membuka Bazar Kemendag 2019, Mendag juga melepas Tim Penetrasi Pasar Kemendag di Auditorium Kemendag, Jakarta, hari ini (27/5). Tim penetrasi pasar Kemendag berjumlah sekitar 240 orang yang terdiri dari para koordinator wilayah yang merupakan para Eselon I, koordinator lapangan yang terdiri dari Eselon II, serta anggota tim penetrasi pasar. Tim tersebut turun langsung ke 205 pasar rakyat di 82 kabupaten/kota
yang dimulai pada 27 Mei—4 Juni 2019.
Mendag menjelaskan, kegiatan penetrasi pasar ini bertujuan mengawal pasokan bapok ke pasar untuk menjaga kecukupan pasokan, serta menjaga stabilisasi harga sebagai antisipasi naiknya permintaan jelang Lebaran.
“Kegiatan penetrasi pasar memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Saya bangga dan mengapresiasi Tim Penetrasi Pasar Kemendag yang dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan turun langsung memantau ke pasar di tengah masa libur untuk memastikan tidak ada upaya-upaya spekulatif yang dapat menggangu stabilitas harga dan pasokan bapok,” ujar Mendag.
Lebih lanjut, Mendag menjelaskan, Tim Penetrasi Pasar Kemendag akan bertugas melakukan pemantauan harga dan stok bapok secara harian dan melakukan koordinasi pemenuhan pasokan ke pasar apabila diperlukan.
“Tahun ini adalah tahun ke-3 jajaran Kemendag turun langsung ke pasar memantau fluktuasi harga bapok. Syukur kepada Tuhan, pada periode 2017 – 2019, semua pantauan menunjukkan bahan pokok tersedia dan terkendali.
Memang ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, tetapi harga kembali normal segera setelah kebutuhan pasokan dipenuhi,” ujar Mendag.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti menambahkan, kegiatan penetrasi pasar merupakan tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Bandung yang berlangsung pada 20 Maret 2019 dan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2019 di 34 provinsi yang telah dilaksanakan pada minggu ke-2 April—minggu ke-1 Mei 2019.
“Kegiatan ini berkeja sama dengan dinas perdagangan provinsi dan kabupaten/kota, satgas pangan daerah, divisi regional bulog setempat, dan distributor bapok yang berlokasi di daerah-daerah,” tutup Tjahya.(Red/Ed)