PANGKALPINANG,Harnasnews.com – Setelah resmi disahkan oleh pejabat Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Bangka Belitung. Jajaran pengurus Forwaka Babel berkesempatan melakukan silaturahmi ( yang sudah diagendakan sebelumnya ) menemui Dewan Pembina, Senin (24/6/2019) kemarin
Secara simbolis sembari memberikan seragam kebesaran, pengurus Forwaka juga memaparkan kegiatan organisasi. Tiga Dewan Pengurus yang berhasil ditemui mulai dari pemimpin media Laspela, Agus Ismunarno, pemimpin redaksi Harian Pagi Rakyat Pos Agus Hendrayadi dan Ketua PWI Babel, Faturrahman yang akrab disapa Boy
Dalam moment bahagia tersebut, Agus Ismunarno yang ditemui di kantornya menyambut baik kehadiran ketua dan jajaran pengurus Forwaka Babel yang baru saja terbentuk.
“Terima kasih kami dilibatkan menjadi penasehat dalam Forwaka ini. Tentu ini sebuah kemajuan yang luar biasa,” katanya mengawali perbincangan.
“Saya persis ini 20 tahun berkarya di Bangka Belitung. Kemudian pada saat awal masuk kesini langsung membuat tagline “Yo kita punya provinsi baru”. Waktu itu kita belum ada provinsi. Yuk kita punya provinsi dalam waktu 1,5 tahun provinsi terbentuk pada 21 November 2000, ” ungkapnya.
Diceritakannya, setelah terbentuk provinsi Bangka Belitung, terbentuk pula 7 Kejaksaan Negeri ( Kejari ) dan satu Kejaksaan Tinggi ( Kejati ).
“Ini semua saya kira kemajuan yang luar biasa untuk mengawali apa yang kita sepakati bersama. Seiring terbentuknya institusi Kejaksaan, hukum itu menjadi panglima di negeri sendiri. Maka dari itu, sesungguhnya ketika wartawan menjadi pilar ke 4, tidak hanya demokrasi, tapi juga saya kira menjadi pilar bagaimana pengkondisian hukum di negeri ini, terutama negeri harmoni serumpun sebalai,” katanya.
Jadi ketiga saya dikabari oleh Bang Ngadianto soal Forwaka dan saya diminta untuk menjadi penasehat, sambung Agus, dirinya langsung menyatakan setuju dengan catatan kehadiran Forwaka ini bener benar mengendors hukum di negeri ini.
“Salah satunya negeri ini untuk kenapa masih ada KPK. Karena teman-teman di kepolisian dan kejaksaan masih berjuang untuk menegakkan negeri ini tanpa korupsi. Tentu kehadiran Forwaka ini untuk mendampingi teman-teman kejaksaan sehingga berani menegakkan apa yang harus ditegakan. Dan ini momentum tepat Jokowidodo Presiden RI memimpin dan beliau punya komitmen untuk itu. Intinya kehadiran Forwaka ini menjadi bermakna manakala kita memposisikan pada perjuangan cita cita dari orang nomor satu sampai penegak hukum di bawahnya. Bahwa teman teman sudah sosialisasi adalah langkah maju untuk mengawasi mereka. Sekali lagi maju terus untuk Forwaka Babel,” katanya menyemangati.
Senada dengan pemimpin redaksi harian pagi Rakyat Pos, Agus Hendrayadi yang ditemui di kediamannya. Meski dalam kondisi sakit beliau bersedia menerima kedatangan pengurus Forwaka.
“Saya menyambut baik kehadiran Forwaka sebagai organisasi institusi di Kejaksaan. Terkait adanya gejolak yang terjadi itu hal biasa, apalagi Forwaka mau berkembang maju, ” imbuhnya.
Senada dengan Ketua PWI Babel, Faturahman yang ditemui di kediamannya, ia juga menyambut baik kehadiran Forwaka sebagai organisasi yang bisa memersatu wartawan.
Meski baru pulang dari Jakarta, Faturrahman bersedia menerima kedatangan pengurus Forwaka.
“Saya pesan kepada Forwaka agar organisasi ini dibawa dengan sebenarnya. Jangan sampai wadah Forwaka dibuat untuk menghajar orang dengan embel-embel organisasi. Artinya maksud saya profesional kita sebagai wartawan harus dijaga dan tetap kode etik paling utama, dijalani dengan baik, ” pesannya.
Faturahman juga berharap mudah-mudahan dengan terbentuknya organisasi ini lebih memperkuat kawan-kawan semuanya, ada warga di organisasi. “Saya kira organisasi bukan hanya untuk berorganisasi tapi untuk mempererat tali silaturahim kita sesama wartawan. Misalnya, mungkin tidak semuanya hari ini bisa kumpul. Yang namanya organisasi itu kumpul raminya pada saat acara. Beda dengan kantor, orang kerja, wajib kumpul tiap hari. Mudah-mudahan dengan terbentuknya Forwaka rasa kecintaan kepada jurnalistik dan kode etik ini lebih tinggi dan lebih dijalankan,” bebernya.
Lebih jauh Faturrahman berharap kepada seluruh anggota Forwaka jangan sampai organisasi ini disalahgunakan. ” Jangan sampai mentang-mentang jadi anggota Forwaka buat nakut-nakuti pejabat. Berjalanlah seperti adanya sebagai jurnalis tulen. Sama begitu juga PWI berjalan di jalurnya, ” tandasnya.
Ngadianto Asri, Ketua Forwaka Babel sangat berterima kasih terhadap masukan dari Dewan Pembina. “Saya mewakili Forwaka sangat berterima kasih dan berucap syukur bisa sowan ke Dewan Pembina. Terakhir saya sudah kontek Dirut/CEO Babelpos, Syahril Sahidir dan beliau belum sempat ditemui karena kesibukannya. Insha Allah di massa kepemimpinan saya, Forwaka Babel kedepannya bisa eksis dan mengedepankan tali persaudaraan sesama insan pers di bumi Serumpun Sebalai ini, ” harapnya.(Ardam )