
Surabaya, Harnasnews.com – Mantan Guru di Surabaya Agus Kusbiantoro (44) beserta enam orang lainya, tertangkap lantaran melakukan tindak asusila dengan cara bermain seks (asusila) dengan saling bertukar pasangan di dalam satu ruangan di daerah tempat wisata Tretes Malang Jawa Timur.
Dari tujuh orang yang diamankan, satu ditetapkan sebagai tersangka bernama Agus Kusbiantoro, warga Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya.
Kanit V Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Aldy Sulaiman mengatakan, penangkapan terhadap tersangka AK berawal dari informasi masyarakat pada tanggal 12 Juli 2019 bahwa di Villa Salsa, Dusun Genengsari, Desa Pecalukan, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan diduga digunakan pesta seks.
“Kemudian dilakukan penyelidikan oleh petugas pada tanggal 14 Juli 2019 sekitar pukul 00.30 WIB dilakukan penggerebekan di lantai 2 Villa Salsa, petugas mendapati 4 orang pria dan 3 perempuan yang sedang berhubungan intim,” ujar AKP Aldy Sulaiman, Kamis (18/7/2019).
“Menurut pengakuan tersangka Agus Kusbiantoro, dirinya yang mengundang peserta melalui media sosial (Twiter) datang ke acara “Happy Seks” untuk setiap tamu juga dikenakan biaya Rp 500 Ribu sampai Rp 700 ribu tak terkecuali yang berpasangan maupun single, bahkan tersangka juga menyediakan perempuan untuk pria yang single,” terangnya.
“Tersangka menggelar pesta seks sudah empat kali, namun Kepolisian akan terus mengembangkan kasus tersebut, untuk membuktikan, apakah ada keterlibatan kelompok lain. Kami kembangkan kasus ini,” pungkasnya.
Di dalam penggrebegan petugas mengamankan Barang bukti seperti uang tunai Rp 700 ribu, satu buah Handphone (HP) merk Asus, tiga buah BH, tiga buah celana dalam wanita, tiga buah celana dalam pria serta satu buah kondom yang belum digunakan.
Atas tindakan tersangka, terancam pasal 290 KUHP dan pasal 506 tentang tindak pidana yang memberi kemudahan orang berbuat asusila dengan ancaman hukuman satu tahun empat bulan penjara. (Pril/Red)