SUMBAWA.Harnasnews.com – Persoalan pengolahan Dana Desa (DD) tahun 2018 di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas, Sumbawa saat ini dipersoalkan oleh warga. Pasalnya Kepala Desa tidak transparan dalam hal pengolahan dana desa dimaksud. Ditemui dikediamannya Abdul Latief kepada wartawan mengatakan jika Kepala Desa Karang Dima tidak transparan dalam hal pengolahan dana desa tahun 2018 lalu.
“Kami menduga bahwa Kades Karang Dima tidak transparan dalam pengelolaan dana desa tahun 2818 lalu sehingga kami akan mengadukan hal tersebut ke Jaksa ,”ungkapnya kepada media (20/7/2019).
Lanjut Latief sapaan akrabnya hal tersebut terkuat adanya pekerjaan proyek perpian Air bersih di dusun pemulung sebesar Rp 60.000.000.
“Pada rencana awalnya bukan proyek perpipaan tapi proyek bak penampung. Namun, dalam pelaksanaannya di cc o kan ke pengadaan pipa. Sehingga azas manfaat yang diharapkan oleh masyarakat dusun Pemulung tidak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat,”paparnya.
Dikatakan Latief bahwa selain itu juga ada dugaan oknum di Desa memotong anggaran tersebut sebesar 10 persen.
“Kami juga mendengar dari Kadus setempat bahwa anggaran untuk proyek tersebut dipangkas 10 persen,”ungkap Latief.
Dan berdasarkan hasil audiensi di ruang aula kantor camat Labuhan Badas bahwa Kepala Desa Karang Dima Ibrahim Basari membenarkan hal tersebut. Bahkan hal tersebut merupakan penyakit keturunan.
“Inikan tidak bisa dihapus. Karena merupakan penyakit keturunan,”singkat Kades.
Berdasarkan pantauan wartawan saat hearing selain persoalan transparan dana desa juga kades diminta untuk mempertanggungjawabkan masalah sertifikat dan persoalan pemotongan 10 persen pada setiap kegiatan proyek di Desa Karang Dima Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa, NTB.
Selain itu juga hadir pada audensi tersebut yakni Camat Labuhan Badas Hisbullah, Babinkamtibmas Bripka Jufrianto, Babinsa Serka Burhanuddin, R , Ketua BPD Aqso, Kepala Desa Karang Dima Ibrahim Besari dan Pentolan LSM Sumbawa (Gertak) Wel Sukrianto (Hermansyah)
