Wibisono,SH,MH : Pemindahan Ibu kota ke Kalimantan Terburu buru, Apa ada Skenario Asing?
Jakarta,Harnasnews.com – Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan saat ini bukan lagi sekadar wacana, setelah Presiden Jokowi secara resmi meminta izin dan dukungan DPR untuk memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR/DPR, (16/8/2019).
Menurut Pengamat militer dan Infrastruktur Wibisono,SH,MH, “Saya pikir ini terburu buru, dan terkesan tendensius, karena belum banyak kajian dibuat yang berkaitan dengan pertimbangan pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan”.
Kajian teknis terkait tentang ini belum ada, serta pelibatan para pakar dan akademisi juga belum pernah ada, “Potensi konflik-konfliknya apa saja kan belum tahu. Harus dikaji semua. Apa benar ini tidak rawan gempa atau banjir jangan trial n error,” ucapnya.
Selain itu, Jika pemindahan ibu kota jadi dilakukan, pemerintah akan melakukan pinjaman dana dari investor. Pinjaman tersebut akan bersifat jangka panjang yang kurang relevan bila diterapkan pada saat sekarang ini, katanya.
“Kalau kita pinjam sekarang, pembangunan ibu kota baru itu mungkin baru berdampak secara ekonomi pada 20-25 tahun ke depan, sedangkan pinjamannya dari tahun pertama sudah harus dikembalikan,ini sangat berbahaya ! “, tandas Wibi
“Dan kalau hitung-hitungan investasi, pengembaliannya kapan?, biasanya kalau sudah lebih dari 10 tahun artinya sudah tidak layak, sementara kalau membangun ibukota dan sebagainya Itu sesuatu yang sangat intangible, sulit diukur dan sangat jangka panjang,” imbuhnya.
Lanjutnya, Hal-hal teknis seperti itu belum pernah diinformasikan ke publik- masyarakat. Kita tidak pernah tahu, nanti tiba-tiba ketika dibangun di sana ternyata tanahnya tanah bergoyang artinya gedung-gedung tinggi tidak bisa dibangun di sana,” ujar Wibi yang juga sebagai Pembina LPKAN (Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara).
*Apa kaitan tentang Pemindahan Ibu kota dengan “Proyek OBOR” dan “Project New Jakarta 2025”?*
Mendengar Proyek New Jakarta 2025, kalo dikaitkan dengan pemindahan ibu kota sangat mengkawatirkan, karena proyek ini berdasarkan pesanan dari Negeri China- Tiongkok dengan meniru seperti Singapura (proyek obor).
“Proyek New Jakarta 2025, adalah proyek masa depan, untuk membangun perekonomian negeri China di Indonesia bukan membangun Indonesia ,dengan menjadikan Jakarta seperti Singapura,” papar Wibi
Sedangkan Rencana penggabungan Jabotabek menjadi bagian terintegrasi untuk terwujudnya peta baru Jakarta menjadi New Jakarta 2025, melingkupi Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang dan Bekasi.
Faktanya, saat ini Penguasaan properti oleh para Taipan WNI China memanfaatkan peta New Jakarta 2025.
Dan mengapa Proyek ini dirahasiakan Pemerintah ?
Ketika Presiden Jokowi menyuguhi rakyat Indonesia dengan mimpi berbagai wacana pemindahan Ibukota negara RI, para Taipan China sibuk membuat peta pencaplokan penguasaan wilayah Jabodetabek
Para Pejabat di era pemerintahan Jokowi-JK telah membuat UU dibolehkannya asing memiliki tanah dan rumah, agar perusahaan 9 Naga dapat berbagi lapak penguasaan Wilayah Indonesia, untuk proses persiapan penyatuan Jabodetabek menjadi New Jakarta 2025, dengan menjadikan Wilayah Utara Jakarta serta Pulau reklamasi hingga pelabuhan New Tanjung Priok dibawah penguasaan perusahaan Taipan Aseng Li Ka Shing.
Sedangkan Wilayah Tanggerang Selatan hingga kabupaten Tanggerang, menjadi jatah PT. Sinar Mas Group dan Lippo Group.
Sedangkan Bekasi menjadi jatah wilayah PT. Sinarmas Group , PT Sumarecon Agung dan Lippo group, paparnya
Secara diam diam Perusahaan properti milik 9 Naga kini telah menghabisi wilayah persawahan di Kota Bekasi hingga kabupaten Bekasi, Sedangkan dari Bekasi hingga perbatasan Karawang dan Bogor (Jonggol) semua kini terkoneksi oleh properti milik taipan China lainnya.
Lippo Group ambil wilayah Kab Bekasi dgn konsep Meikarta, yang kedepannya menjadi wilayah perbatasan New Jakarta 2025 dengan Jawa Barat ,menyambung dari Bogor hingga Tanggerang, menjadikan satu kesatuan sabuk lingkaran yang memutari New Jakarta 2025 .
Peta New Jakarta 2025, dilingkari oleh properti milik 9 Naga, ibarat melingkar seperti tembok China dari Bekasi, Bogor sampai Tanggerang dengan mendatangkan 10 juta penduduk dari China yang nantinya memilki dua Kewarganegaraan WNI dan China Tiongkok.
Penduduk pribumi di kawasan pelabuhan New Tanjung Priok akan digusur/diusir ke pinggir Jakarta karena nantinya Wilayah Utara Tanjung Priok oleh pemerintahan Jokowi periode kedua kekuasaannya,maka daerah itu akan dimiliki oleh pengusaha Li Ka Shing mirip Singapura .
Mereka telah berbuat nakal dengan membangun Negara dalam Negara, lewat New Jakarta 2025 dilingkari tembok Properti milik Para Taipan mirip tembok China (Bekasi, Bogor dan Tanggerang)
Sehingga nantinya Pribumi terbuang dari wilayah New Jakarta 2025 entah kemana.