Bagas “Sang Penjaga “Budaya Kerapan Kerbau di Desa Jotang

SUMBAWA,Harnasnews.com  – Herman Hakim (Bagas) pria berusia (34) tahun ini terus menjaga budaya di Desa Jotang Kecamatan Empang Kabupaten Sumbawa. Ditemui dikediamannya belum lama ini kepada wartawan menuturkan jika dirinya demi menjaga budaya kerapan kerbau (Barapan kebo) di Desa Jotang harus mengeluarkan koceknya lumayan besar untuk membeli tanah tempat kerapan kerbau.

“Idenya muncul ketika melihat masyarakat harus pergi keluar untuk belajar barapan kerbau. Dan anggarannya pun yang dikeluarkan oleh masyarakat Rp 200.000 hingga Rp 400. 000. Dari hal tersebut saya berinisiatif untuk membeli tanah di peliuk penam Desa Jotang, “ungkapnya.

Lanjut Bagas sapaan akrab alumni muhammadiyah mataram 2003 ini sejak dibuka lokasi kerapan kerbau banyak masyarakat yang berlatih. Dan juga biaya yang dikeluarkan bisa diirit.

Baca ini juga” Wajah Lima”, Tradisi Nyorong Pada Adat Perkawinan Suku Samawa

“Alhamdulillah sejak dibuka lokasi tersebut banyak masyarakat yang berlatih dengan kerbaunya dilokasi tersebut. Dan juga bisa juga untuk meng iritkan biaya,”tukasnya.

Tambah Bagas, selain itu juga baru – baru ini dilokasi tersebut pernah kami adakan perlobaan kerapan kerbau. Dan alhamdulillah masyarakat sangat antusias.

“Masyarakat sangat antusias dalam perlombaan kerapan kerbau tersebut. Dan alhamdulillah sejak dibukanya tempat tersebut masyarakat selalu ramai untuk melatih kerbaunya untuk datang ke lokasi penam,”sambungnya.

Seperti diketahui budaya kerapan kerbau di Kabupaten Sumbawa sudah menjadi budaya turun – temurun yang menjadi warisan masyarakat Sumbawa sejak puluhan hingga ratusan tahun lalu.

Oleh karena itu Bagas pria kelahiran Empang Atas 34 tahun ini terus melestarikan budaya kerapan kerbau di Desa Jotang. Dan warisan kerapan kerbau ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu.(Herman)

Leave A Reply

Your email address will not be published.