
SUNGAILIAT BANGKA,Harnasnews.com – Kepala kejaksaan Negeri Bangka H.Jeffri Huwae. SH. MH melalui Kepala Seksi Intelejen Andri Mardiansyah. SH dalam keterangan resminya telah menetapkan 1 orang tersangka berinisial “R” dalam kasus Beasiswa Utusan Daerah (BUD) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung, Rabu (18/9) Sore bertempat di Kantor Kejaksaan Negeri Bangka.
Menurut Andri Mardiansyah penetapan tersangka itu berdasarkan hasil penyidikkan, tidak menutup kemungkinan ada tersangka yang lain.
“Dari hasil penyelidikkan yang kita lakukan selain R ada orang berperan dominan terkait program BUD ini dan sedang kita dalami berpotensi juga menjadi tersangka, secepatnya akan kita umumkan.” Ungkapnya
Lanjut Andri Mardiansyah pihak Jaksa Penuntut Umur (JPU) dalam hal ini Kajari Bangka akan menuntut tersangka dengan Undang – Undang Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR)
“Ya kita dari JPU akan menuntut tersangka R menggunakan pasal 2 ayat 1 junto pasal 18 Undang – Undang Republik Indonesia (UURI) nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor, dirubah dengan UURI nomor 20 Tahun 2001 junto pasal 55 ayat 1 ke 1 yang artinya pelaku tidak sendiri, dimana ancaman maksimal 20 tahun penjara.” Jelasnya
Ditanya awak media apakah pihak yang berperan dominan itu juga ikut menikmati dana BUD tersebut?
“Dari pola mekanisme program BUD akan ketahuan siapa saja yang terlibat, nah terkait sudah menikmati atau belum kalau berdasarkan keterangan R itu pelaku tunggal, namun kita penyidik tidak berdasarkan pengakuan akan kita dalami secara fakta.” Jawab Andri Mardiansyah
Kepala Seksi Intelejen Kajari Bangka itu juga mengatakan fungsi kontrol yang lemah pada program BUD salah satu faktor penyebab terjadinya tipikor.
“Hasil pemeriksaan dana awal yang dicairkan Rp. 649. 000.000 anggaran tahun 2016, akan tetapi tersangka R tidak mentransfer kepada penerima, mekanisme pencairan menggunakan Surat Keputusan (SK) Bupati, bukti rekening. Disini fungsi kontrol lemah sengaja atau kelalaian karena kontrol bagian mekanisme akan kita dalami.” tukasnya
Ditambahkan Andri Mardiansyah dalam upaya mengungkap kasus BUD ini pihaknya (Kajari Bangka – red) akan meminta bantuan auditor untuk menghitung kerugian negara.
“Dalam waktu dekat kita akan minta bantuan auditor untuk menghitung kerugian negara kasus BUD ini, yang tidak ditransfer tersangka merupakan uang bantuan hidup.” tuturnya. ( Ardam )