Tempati Bangunan Baru, Pedagang Pasar Setono Betek Omset Terjun Drastis
KOTA KEDIRI,Harnasnews.com – Hibah dari pemerintah Kota Kediri berupa gedung baru pasar Setono Betek kepada PD. Pasar Kota Kediri seperti tidak berguna bahkan seakan cenderung merugikan pedagang pasar, karena semenjak Menempati Blok A pasar Setono Betek hingga setahun ini para pedagang mengaku mengalami penurunan Omset yang sangat luar biasa. bahkan ada pedagang mengaku jualan di bangunan baru sering tidak mendapatkan pembeli sama sekali.
Sulastri salah satu pedagang buah mengaku jika dirinya mengalami omzet yang terjun bebas, pasalnya sebelum bangunan pasar di rehab menjadi bangunan baru dagangannya sangat laris manis. saat ini berjualan mangga misalnya, tidak bisa menghabiskan satu petugas buah, sedangkan dulu dirinya biasa menjual mangga bisa habis hingga 10 peti dalam sehari.
“Sekarang sepi mas, disini jam 9 pagi sudah gak ada yang datang, padahal dulu saya biasa berjualan hingga jam 10 malam, memang bangunan lebih bagus tapi pengunjung sepi sekali”, Jelas Sulastri kepada Harian Nasional News, Jumat (4/10/19).
Menurut Sulastri, sepinya pengunjung ini disebabkan pengunjung lebih memilih berbelanja ke pasar bagian belakang. meski belanja dibelakang itu tempatnya kumuh, tetapi pengunjung pasar lebih suka belanja di pasar bagian belakang dengan masuk melalui gerbang pasar dibelakang.
Hal senada juga dijelaskan Sugiono pedagang sandal yang menempati bangunan baru pasar Setono Betek. bahwa jualan di gedung pasar yang baru sangat sepi pembeli sampai sampai pedagang yang punya Los di bangunan baru malah pindah menyewa Los di pasar bagian belakang.
“Makanya ini pedagang disini juga sepi banyak yang tutup karena tidak ada pembeli yang mau datang ke bangunan baru, tidak sedikit pedagang yang malah pindah ke belakang dengan menyewa tempat lagi”, ungkap lelaki yang akrab dipanggil mbah No.
Mbah no melanjutkan bahwa seharusnya pengelola pasar harus tegas memindahkan pedagang sayur di belakang agar masuk ke dalam bangunan yang baru, sehingga pembeli terpaksa masuk ke dalam pasar yang baru. Jika pedagang tidak dipaksa masuk ke bangunan. baru sampai kapanpun pengunjung akan sepi.
“Petugas pasar harus tegas, kalau tidak dipindah ke sini pengunjung tetap sepi, ini malah sebagian pedagang mulai meninggalkan Los pasar yang baru pindah ke pasar belakang karena mengejar pembeli yang dibelakang “, kata Mbah No kepada Harian Nasional News.
Sementara itu, Saenudin koordinator pasar Setono Betek mengaku selaku pihak pengelola pasar susah berupaya membuat Bangunan Blok A pasar Setono Betek itu ramai, salah satunya dengan menggratiskan retribusi pedagang yang menempati bangunan baru tersebut. Dengan upaya menggratiskan retribusi ini diharapkan para pedagang mau menempati bangunan baru.
“Kita menarik retribusi di blok A baru satu bulan ini terhitung sejak 2 september lalu, sebelumnya retribusi gratis sejak bangunan baru itu dibuka setahun lalu”, Jelas Saenudin saat ditemui Harian Nasional news.
Perlu diketahui bahwa bangunan baru Blok A Pasar Setono Betek terdapat 58 kios dan 100 lapak Los pasar untuk lantai bawah, sedangkan lantai atas terdapat 70 kios dan 100 lapak Los pasar. Retribusi yang diberlakukan 3200 rupiah untuk Los pasar dan 8000 rupiah untuk kios lantai bawah, sedangkan lantai atas 2400 rupiah untuk Los pasar dan 6400 rupiah untuk kios pasar. Dari pantauan Harian Nasional News di lapangan saat ini sekitar 30 persen saja kios maupun Los pasar yang ditempati pedagang lainnya masih kosong dan tutup.(Hartono)