JAKARTA, Harnasnews.com – Tokoh Maluku, Letjen TNI (Purn) Suaedy Marasabessy mengapresiasi tindakan Menko Polhukam yang dengan tulus hati mau meminta maaf kepada masyarakat Maluku terkait pernyataannya yang dinilai telah menyinggung masyarakat di daerah yang belum lama ini mengalami musibah gempa.
“Jujur saya katakan, apa yang kami harapkan, ekspektasi kami ternyata direspon oleh Pak Wiranto melebihi apa yang kami harapkan. Tadinya kami berharap pak Wiranto tidak perlu minta maaf, karena apa yang dikatakan oleh beliau adalah merespon informasi yang beliau terima hari itu, tetapi karena ada tanggapan masyarakat yang berpotensi mengeruhkan suasana sosial, baik di Maluku maupun terhadap pemerintah pusat, beliau dengan besar hati telah menyampaikan permohonan maaf apabila kalimat yang beliau sampaikan menyinggung beberapa pihak,” kata Suaedy dlam keterangan pers di Kemen Polhukam, Jumat (4/10).
Ia pun berharap agar ada tindak lanjut dari apa yang sekarang terjadi di Maluku, yakni bantuan-bantuan dari pemerintah pusat, segera dapat terditribusi sampai masyarakat terdampak.
Hadir pula dalam pertemuan tersebut para tokoh Maluku yaitu Laksda TNI (Purn) Kris Kaihatu, Mayjen TNI (Purn) Rudi Huliselan, Kol Inf DR. Chairussani Abbas Sopamena, Ketua Pemuda Maluku Indonesia Roni Syauta, Wakil Ketua Pemuda Maluku Indonesia Bersatu Mochtar Marasabessy, Ketua Relawan Maluku Voor Jokowi Jemi Talakua, dan aktivis Gempar Sam Sangaji, Rony Sapulete dan masih banyak lagi yang ikut hadir dalam konferensi pers tersebut.
Pada kesempatan itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat Maluku terkait penjelasan mengenai masalah pengungsi yang mendapatkan tanggapan yang cukup ramai di media sosial. Dikatakan, ucapan yang disampaikannya beberapa waktu tidak sama sekali bermaksud menyakiti hati atau menyinggung perasaan masyarakat Maluku yang sedang terkena musibah.
“Tapi apabila ada yang tersinggung, ada yang sakit hati, secara resmi tulus saya minta dimaafkan,” kata Menko Polhukam Wiranto usai bertemu dengan para tokoh Maluku di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (4/10).
Menurut Menko Polhukam, sekarang yang terpenting adalah fokus pada bagaimana melakukan aksi-aksi membantu masyarakat yang terdampak bencana di Maluku. Dari laporan yang diterima, masih ada masyarakat yang terdampak bencana tinggal di hutan dan di gunung, karena ada rasa takut terhadap adanya tsunami ataupun gempa susulan yang sangat dahsyat. Padahal dari laporan-laporan lembaga-lembaga resmi yang terkait masalah antisipasi gempa bumi, hal itu tidak ada informasi semacam itu.