Telan Anggaran Miliaran Rupiah, Masyarakat Bangun Jembatan Dengan Swadaya
KETAPANG, Harnasnews.com – Masyarakat Desa Pendamar Indah kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang yang saat ini sedang melakukan pekerjaan jembatan penyebrangan orang dan barang. Jembatan alternatif yang menelan biaya miliaran rupiah ini tidak lama lagi akan rampung pekerjaannya dan akan terkoneksi ke-3 desa yakni Desa Merimbang Jaya, Desa Randau dan Desa Pendamar Indah.
Jembatan yang dibangun melalui prakarsa Desa Pendamar Indah ini dikerjakan dengan pola swadaya masyarakat dan semangat gotong royong masyarakat setempat yang secara technis pengerjaan dilaksanakan oleh Perusahaan PT
Alas Kusuma Group melalui Nota kesepahaman.
“Kami atas nama masyarakat Jokak Sekayuk menyampaikan terima kasih kepada perusahaan,” ujar Pare, salah satu masyarakat wilayah tersebut kepada media ini Sangat (5/10).
Menurut Pare bahwa pembangunan bidang infrastruktur berupa jalan-jembatan masih menjadi prioritas utama yang selalu diusulkan oleh masyarakat karena hal ini, menurut dia merupakan salah satu kata kunci ketika seorang pemimpin daerah ini berbicara tentang kesejahteraan rakyatnya
“Jembatan alternatif ini dibangun sekaligus sebagai bentuk protes kami terhadap Pemda Ketapang yang tidak proporsional dan berkeadilan terhadap vorsi anggaran terkait pemerataan pembangunan dalam setiap tahun anggaran khususnya terhadap tiga desa,” ungkapnya.
Pare mengatakan setelah prosedur dan tata cara berdasarkan sistem perencanaan pembangunan nasional dengan pendekatan partisipatif yang sudah dilakukan secara berulang-ulang melalui media Musrenbang Desa Pendamar Indah dalam setiap tahun anggaran, namun tidak pernah diakomodir sebagaimana mestinya.
Jembatan yang semulanya didesaint pembangunannya dengan konstruksi kerangka baja dan sudah dilakukan Detail Engenering Desain (DED) yang secara bersamaan pula sudah tertuang rencana pembangunan fisik jembatan kerangka bajanya dalam RKPD Kabupaten Ketapang pada tahun anggaran 2018 yang alokasi anggaran bersumber dari APBN sebesar 4 miliar.
Demikian juga dengan alokasi anggaran pembangunan jalan dari Desa Pendamar Indah menuju Desa Benua Krio yang juga sudah dialokasikan rencana anggarannya dari APBD Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5 miliar.
“Tetapi ternyata Pemda Kabupaten Ketapang tidak konsisten dan rencana pembangunan dimaksud hilang raib ditelan kebohongan publik,” tuturnya.
Padahal dalam kajian strategisnya, pentingnya pembangunan kedua sarana dan prasarana dimaksud dibangun adalah untuk membuka keterisoliran serta memperpendek jarak tempuh masyarkat 12 desa se-Kecamatan Hulu Sungai yang selama ini ketika mereka turun menuju ibu kota provinsi Kalimantan Barat harus melalui rute mutar dengan jarak tempuh +-50 KM dari desa muara jekak tetapi cukup melalui akses jalan dan jembatan tersebut yang sangat dekat jaraknya dengan jalan lintas Trans Kalimantan.
Dan diakhir pernyataannya dia menegaskan kepada Pemda Ketapang agar dapat mengakomodasi kembali pembangunan ruas jalan dari Desa Pendamar Indah menuju Desa Benua Krio pada Anggaran perubahan Tahun Anggaran 2020 atau pada Anggaran murni Tahun Anggaran 2021. (Amans)