Diduga Ada Persoalan Internal, TP4D Ancam Cabut Pendampingan Puskesmas Ropang
SUMBAWA,Harnasnews.com – Proyek Pembangunan UPT Puskesmas di Kecamatan Ropang Sumbawa, NTB saat ini terancam tidak selesai. Bahkan TP4D Kabupaten Sumbawa juga akan mencabut pendampingannya untuk pembangunan puskesmas tersebut. Pasalnya dalam pengerjaan proyek puskesmas tersebut ada masalah.
Padahal puskesmas tersebut untuk pembangunannya dibiayai dari dana bantuan DAK Afirmasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun anggaran 2019 senilai Rp 6,75 Miliar. Namun, dalam pelaksanaan pekerjaan yang dipercayakan kepada PT Jumindo Indah Perkasa asal Jakarta. menyusul progres fisik yang dihasilkan terjadi deviasi yang cukup besar.
Hal tersebut dikemukakan oleh Ketua TP4D Sumbawa Putra Riza Akhsa Ginting SH kepada wartawan menyatakan akan bersikap tegas harus diambil oleh TP4D dengan mengancam dicabutnya program pendampingan Walpam yang selama ini dilakukan,”ungkapnya.
Menurutnya, jika dalam waktu yang ditentukan tidak dapat menuntaskan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya oleh rekanan kontraktor pelaksana, maka jelas TP4D akan mencabut dan menghentikan pendampingannya, dimana sebelumnya TP4D telah memberikan rekomendasi agar dalam pelaksanaan pembangunannya dilakukan percepatan, dengan meningkatkan volume pekerjaan yang dihasilkan melalui adaya pasokan sejumlah material dalam keadaan On-Site dilokasi, jumlah pekerja dan alat ditambah, termasuk waktu kerja juga ditambah,”tandasnya.
Lanjut Putra sapaan akrabnya, hal tersebut juga terjadi karena ada persoalan internal terutama menyangkut soal keuangan yang masih belum beres didalam perusahaan, sehingga dapat menjadi dampak yang signifikan dalam hal progress fisik yang dihasilkan.
Tambah Putra , sejauh ini memang diakui ada pekerjaan dilokasi proyek Puskesmas Ropang, tetapi pekerjaan yang dilakukan adalah metode pekerjaan yang minor artinya kurang bisa menambah bobot progress pekerjaan, disamping itu juga masih adanya kendala persoalan didalam internal perusahaan yang dnilai belum juga selesai, kendati uang muka pekerjaan telah diterima tetapi termin pertama 35 persennya yang belum, karena prestasi progres fisik yang ada dilokasi hingga saat ini sungguh jauh dari harapan dan bahkan secara umum terjadi deviasi hingga 36 persen.
“Maka dalam hal ini TP4D akan mengambil sikap tegas apakah mencabut dan menghentikan pendampingan atau melanjutkan tergantung dari hasil rapat evaluasi yang akan dilakukan segera,” timpal putra.
Sambungnya, Karena itu, kami menunggu hasil laporan terakhir sesuai dengan hasil permintaan dari pejabat teknis, apakah rekomendasi yang diberikan telah dilaksanakan atau tidak, itu yang kami tunggu dan jika tenyata nanti tidak ada peningkatan minimal 1,2 persen perhari progresnya bisa dihasilkan atau tidak terlaksana dengan baik, maka jelas pencabutan dan penghentian pendampingan dilakukan oleh TP4D, dan tidak menutup kemungkinan pekerjaannya bisa dihentikan dengan mencabut kontraknya, mengingat konflik internal didalam perusahaan tersebut belum bisa diselesaikan, karena itu tunggu saja sikap tegas TP4D,” kata Putra.(Herman)