Sungailiat,Bangka,Harnasnews.com – Sunarman alias Ceduk warga Kelurahan Bukit Ketok, Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka, Provinsi Bangka Belitung (Babel) dalam pemberitaan dari berbagai media online resmi di sebut – sebut preman bayaran yang mencekik leher wartawan dan resmi diperiksa penyidik Polres Bangka.Jumat ( 25/10/2019 ) kemarin.
Ceduk diperiksa penyidik selama kurang lebih 4 jam mulai dari 10 30 WIB, isoma mukai kembali diperiksa dari pukul 13 30 hingga pukul 15 30 WIB
Saat diperiksa penyidik Ceduk tidak sendiri, dia didampingi oleh tim kuas hukum ( PH ) yakni Hendra Irawan, dalam pemeriksaan Ceduk mengaku bahwa dirinya menceritakan apa sesungguhnya yang terjadi pada saat itu
“Dihadapan penyidik Polres Bangka, Ceduk membeberkan cerita sesungguhnya yang terjadi dilapangan beberapa waktu lalu, nah saya selaku PH berpendapat mereka ini tidak seperti apa yang telah diberitakan ,” Kata Hendra Irawan, Jumat (25/10) bertempat di Polres Bangka
Menurut Hendra Irawan klaennya punya alasan untuk melakukan hal yang dimaksud, dengan etikad baik mau menjelaskan fakta yang terjadi dihadapan penyidik.
“Saya rasa mereka juga ada alasan melakukan seperti itu, karena menurut Kitab Undang Hukum Pidana ( KUHP) ada alasan pemahaman, karena terjadi sesuatu ada penyebab sehingga mereka ada etikad baik datang menjelaskan apa yang terjadi dilapangan.” Jelasnya
Hendra juga mengatakan terlapor itu juga mengulas keberatannya terkait pemberitaan sebelumnya yang menyebutkan Ceduk adalah pereman.
“Dari pemberitaan kemaren, kami sangat keberatan atas sebutan pereman terhadap klien kita, didalam naskah berita itu tidak berimbang, yang mana tidak diberitakan penyebab klien kita, yang mana menurut naskah berita mencekik wartawan yang dimaksud. didalam KUHP diatur alasan memaafkan kalau difikir dengan menyebut preman itu harus lebih dikaji lagi karena klien kita belum tentu preman,” Terangnya
Menurut Hendra berita yang di publis beberapa media online terkait Sunarman alias Ceduk itu hanya berita sepihak
“Berita yang terbit tentang Ceduk, itu berita sepihak, hanya menerangkan tentang perbuatan – perbuatan apa yang dilakukan klien kami, tanpa menerangkan apa penyebabnya. laporan pihak pelapor pun tidak ada laporan pemukulan hanya perbuatan tidak menyenangkan,” Imbuhnya
Ditegaskan Hendra pihaknya akan melakukan upaya – upaya hukum untuk membela kliennya sesuai aturan yang berlaku
“Kita akan ambil langkah pertimbangan upaya hukum sesuai dengan kapasitas saya selaku PH” tegasnya
Menurut pengakuan Ceduk Sebelumnya, pihak pelapor (RF) yang bentak duluan dan minta dipukul
“Jadi begini,pertama saya hanya memegang kerah baju RF bukan mencekik,ini saya bicara sebenarnya apa yang terjadi saat itu, awalnya kita datang kelokasi itu ( Mengkubung – red) ketemu rombongan wartawan, saya tanya dari mana? eh malah mereka yang tanya, kita dari mana sambil bentak saya. saya orangnya gak bisa dibentak, akhirnya saya jawab dengan nada keras juga bahwa saya dari Belinyu sambil saya menunjuk tangan kearah Belinyu, seperti yang beredar dimedsos,” Ungkap Ceduk, Sabtu (19/10) sore bertempat di rumah dinas camat Belinyu
Sebelumnya kepada sejumlah wartawan di rumah dinas Camat Belinyu Ceduk menceritakan, saat itu lah salah satu wartawan berinisial RF menyuruh pukul dirinya
“Nah tak lama wartawan RF itu menyuruh saya memukul dirinya, kemudian saya bilang sekali lagi kamu bicara seperti itu, saya pukul beneran,perkataan RF menyuruh pukul itu yang membuat saya panas, dan saya juga bicara sama wartawan yang lain ( teman teman RF – red ), silahkan liput saya karena yang nyuruh mukul RF sendiri.dari mereka ada yang tanya tujuan saya datang ke Mengkubung ini apa? saya bilang saya sayang sama lokasi ini karena dula ada perjanjian 100 meter dari bibir pantai tidak boleh ada aktivitas tambang mau pun tambak,” Jelasnya
Lanjut Ceduk setelah terjadi cekcok mulut salah satu wartawan menarik RF dan menarik RF jauh dari dirinya
“Melihat saya emosi, salah seorang wartawan menarik RF menjauh dari saya, setelah sempat berbincang bincang RF mengaku bahwa saya sama RF masih keponakan. saya bilang kenapa tidak bicara dari awal , karena wartawan bukan musuh saya, saya katakan lagi, alangkah bodohnya wartawan, mau minta pukul,” Tukasnya .( Ardam )