
Terkait Dermaga Sebotok, Komisi III DPRD Sumbawa Dan Inspektorat Akan Cek Proyek Rp 8,7 Milyar
SUMBAWA,Harnasnews.com – Ketua komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbawa, Hamza Abdullah mengambil kesimpulan saat hearing di ruang sidang DPRD Kamis (31/10), lalu bersama FPPK dan Inspektorat Sumbawa terkait dengan dugaan Material proyek Dermaga Sebotok tidak sesuai spesifikasi seperti yang di sampaikan oleh Front Pemuda Peduli Keadilan (FPPK) Pulau Sumbawa yang telah melakukan investigasi ke lapangan dengan data yang ada.
Hamza juga menyampaikan bila perlu nanti inspektorat menjadwalkan agar bisa bersama – sama melakukan investigasi kelapangan, bahkan pimpinan sidang saat Hearing Hamzah juga menginginkan agar diadakan lagi hearing ulang, karena dinas terkait tidak dapat hadir saat ini. Agar bisa jelas semua apa yang telah disampaikan baik FPPK yang menginginkan seperti yang disampaikan.
Lanjutnya, bahwa FPPK menginginkan agar diberikan foto copian RAB dan kontrak kerja proyek Dermaga yang menggunakan anggaran sekitar 8, 7 Milyar Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017.
Sebelumnya dalam hearing itu ketua Front Pemuda Peduli Keadilan (FPPK) Sumbawa Abdul Hatap menyampaikan bahwa kami sebagai lembaga kontrol telah melakukam investigasi dan mendapatkan fakta bahwa diduga ada kejanggalan dengan proyek tersebut dengan material batu yang digunakan menggunakan Batu laut. Begitu juga tanah urukannya menggunakan Pasir laut, hal ini yang dinilai ada kejanggalan,”ungkapnya.
Samsung Hatap,bahwa kami sangat kecewa sekali kepada Instansi terkait yang menanggani Proyek tersebut tidak memberikan data baik fotocopyan RAB Dermaga Sebotok, padahal kami sudah melalui mekanisme yang ada. Maka kami kesini ingin mendengar kejelasan dari instansi terkait, namun sangat kecewa sampai hearing ke tiga kali ini dinas tersebut tidak pernah hadir.
terkait dengan asas mamfaat dermaga tersebut,sudah di manfaatkan oleh masyarakat, tapi yg di pertanyakan adalah speksifikasi dari material yg digunakan pembangunan dermaga baik segi material batu, tanah uruk dan pasir yg digunakan diduga ada kejanggalan tidak sesuai spesifikasi sehingga dengan tegas abdul hatap meminta dinas perhubungan untuk dapat memberikan kopian Kontrak kerja.dan RAB proyek tersebut, berdasarkan undang – undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan pasal 9 nomor 14 tahun 2008,”tegasnya.
Masih menurutnya, oleh karena itu jika hal ini tidak diindahkan maka kami akan lakukan langkah hukum dan akan kami laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI)
Sementara itu Kepala inspektorat Sumbawa Baharuddin menambahkan kami akan segera melakukan investigas bersama dengan tim indipenden, tentu kami persiapkan semuanya baik sarana penyeberangan maupun cuaca gelombangnya. Meskipun Dermaga tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,”singkatnya.
Hal senada juga dikatakan Kades Sebotok Abdurrahman mengatakan bahwa spek material yang digunakan merupakan Batu laut, bukan batu karang, namun pada saat sebelum kerja simpel batu laut dibawah ke sumbawa atau di uji lab, sehingga digunakanlah batu laut tersebut. Material yang di bawah dari luar itu hanya semen dan batu pembela gelombang. Dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat,”katanya (Dedy)
SUMBAWA -Ketua komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumbawa, Hamza Abdullah mengambil kesimpulan saat hearing di ruang sidang DPRD Kamis (31/10), lalu bersama FPPK dan Inspektorat Sumbawa terkait dengan dugaan Material proyek Dermaga Sebotok tidak sesuai spesifikasi seperti yang di sampaikan oleh Front Pemuda Peduli Keadilan (FPPK) Pulau Sumbawa yang telah melakukan investigasi ke lapangan dengan data yang ada.
Hamza juga menyampaikan bila perlu nanti inspektorat menjadwalkan agar bisa bersama – sama melakukan investigasi kelapangan, bahkan pimpinan sidang saat Hearing Hamzah juga menginginkan agar diadakan lagi hearing ulang, karena dinas terkait tidak dapat hadir saat ini. Agar bisa jelas semua apa yang telah disampaikan baik FPPK yang menginginkan seperti yang disampaikan.
Lanjutnya, bahwa FPPK menginginkan agar diberikan foto copian RAB dan kontrak kerja proyek Dermaga yang menggunakan anggaran sekitar 8, 7 Milyar Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017.
Sebelumnya dalam hearing itu ketua Front Pemuda Peduli Keadilan (FPPK) Sumbawa Abdul Hatap menyampaikan bahwa kami sebagai lembaga kontrol telah melakukam investigasi dan mendapatkan fakta bahwa diduga ada kejanggalan dengan proyek tersebut dengan material batu yang digunakan menggunakan Batu laut. Begitu juga tanah urukannya menggunakan Pasir laut, hal ini yang dinilai ada kejanggalan,”ungkapnya.
Samsung Hatap,bahwa kami sangat kecewa sekali kepada Instansi terkait yang menanggani Proyek tersebut tidak memberikan data baik fotocopyan RAB Dermaga Sebotok, padahal kami sudah melalui mekanisme yang ada. Maka kami kesini ingin mendengar kejelasan dari instansi terkait, namun sangat kecewa sampai hearing ke tiga kali ini dinas tersebut tidak pernah hadir.
terkait dengan asas mamfaat dermaga tersebut,sudah di manfaatkan oleh masyarakat, tapi yg di pertanyakan adalah speksifikasi dari material yg digunakan pembangunan dermaga baik segi material batu, tanah uruk dan pasir yg digunakan diduga ada kejanggalan tidak sesuai spesifikasi sehingga dengan tegas abdul hatap meminta dinas perhubungan untuk dapat memberikan kopian Kontrak kerja.dan RAB proyek tersebut, berdasarkan undang – undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik dan pasal 9 nomor 14 tahun 2008,”tegasnya.
Masih menurutnya, oleh karena itu jika hal ini tidak diindahkan maka kami akan lakukan langkah hukum dan akan kami laporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI)
Sementara itu Kepala inspektorat Sumbawa Baharuddin menambahkan kami akan segera melakukan investigas bersama dengan tim indipenden, tentu kami persiapkan semuanya baik sarana penyeberangan maupun cuaca gelombangnya. Meskipun Dermaga tersebut sudah dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,”singkatnya.
Hal senada juga dikatakan Kades Sebotok Abdurrahman mengatakan bahwa spek material yang digunakan merupakan Batu laut, bukan batu karang, namun pada saat sebelum kerja simpel batu laut dibawah ke sumbawa atau di uji lab, sehingga digunakanlah batu laut tersebut. Material yang di bawah dari luar itu hanya semen dan batu pembela gelombang. Dan sudah dapat digunakan oleh masyarakat,”katanya (Dedy)