Pulampu Usung tema science fiction,Dari Desa Untuk Dunia
Surabaya,Harnasnews.com – Pulampu selalu usung konsep dan desain yang berbeda disetiap tahunnya.
Berawal dari program pemberdayaan masyarakat desa, produk lampu berbahan dasar limbah kayu ini berkembang menjadi produk inovasi yang cukup menarik untuk diperhitungkan. Selain karena konsep desain yang berbeda di setiap tahun. Bahan yang digunakan pun dari limbah kayu yang dihasilkan para pengrajin. Tidak salah, jika produk Pulampu jadi alternative hadiah natal dan tahun baru bagi rekan atau orang terdekat.
Produk inovatif ini pun dicetuskan oleh dosen Universitas Muhammdiyah Surabaya, Radius Setyawan bersama kedua rekannya, Junaidi dan Lukman Hakim. Dikatakan Founder Pulampu, Radius Setyawan sudah tiga tahun terakhir pihaknya fokus dalam pengembangan produk Pulampu. Limbah kayu yang digunakan pun beraneka macam. Mulai jenis kayu palet hingga mahoni.
”Setiap tahunnya kami ada berbagai macam konsep desain. Tahun lalu, kita angkat tema lokalitas yang termasuk ekspresi manusia dan guratan batik di beberapa daerah,” ujar Dosen Bahasa Inggris UMSurabaya.
Sedangkan tahun ini, pihaknya mengangkat tema science fiction. ”Jadi kita ambil dari cerita fiksi dan kita buat dalam beberapa bentuk. Semacam orang orang di luar angkasa,” lanjut dia.
Untuk edisi science fiction kali ini, Radius mengatakan jika setiap produk memiliki nama, cerita dan karakter yang cukup unik dan berbeda. Kendati begitu, ketersediaan limbah kayu yang tak sesuai ekspektasi pun jadi tantangan bagi pihaknya. Meskipun begitu, pihaknya berkomitmen dan konsisten dalam membranding karya inovasi nya menjadi eco produk.
”Dari pulampu ini kita ingin mengajak masyarakat untuk memberdayaan limbah. Karena produk produk yang menurut kita nggak berguna dan tidak mempunyai manfaat ternyata bisa memiliki fungsi, guna dan sisi estetiknya,” urainya.
Bertagline dari desa untuk dunia, pangsa pasar Pulampu terus menggeliat. Bahkan produk tersebut pun aktif da;a, mengikuti berbagai macam pameran seperti Sunday market.
”Tidak hanya pengunjung dari Indonesia yang tertarik. Tapi juga dari wisatawan asing yang berkunjung ke pameran kami. Untuk produk Pulampu kami jual berkisar antara 200-400 ribu tergantung kesulitan desainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Desain Pulampu Lukman Hakim menambahkan, pada desain edisi scince fiction, ia banyak terinspirasi dari tokoh tokoh yang ada di film marvel, bumi langit, star war dan DC Universe.
”Kalau kesulitan sih, karena edisi kita science fiction jadi pasti berhubungan dengan imajinasi. Kayak bikin desain robot seperti apa,” katanya.
Mengingat, kata dia, di edisi kali ini semua produk menggambarkan perkembangan zaman modern yang ke depan ingin dibuat seperti cerita fiksi bahwa robot mulai menginvansi bumi.
”Untuk mendesain satu produk biasanya saya butuh waktu seminggu sampai dua minggu. Tergantung mood,” ujar dia. (PUL)