Cegah Virus Corona, Pemkot Bekasi Diimbau Maksimalkan Pemantauan
JAKARTA, Harnasnews.com – Direktur eksekutif Center of Public Policy Studies (CPPS) Bambang Istianto, mengungkapkan wabah virus Corona atau Covid- 19 terus terus mengalami peningkatan, baik jumlah yang positif terinfeksi maupun korban yang meninggal akibat virus yang telah membunuh ribuan jiwa di sejumlah negara itu.
Karena itu pemerintah baik pusat dan daerah kerja ekstra keras baik secara prefentif maupun kuratif. Seperti Provinsi DKI yang lebih awal mendeklair warganya sudah terinveksi virus corona. Jumlahnya cukup signifikan.
“Karena itu Penprov DKI menetapkan kebijakan yang integratif dan komprehensif untuk mencegah bertambahnya korban. Misalnya meliburkan sekolah dan menganjurkan warganya diam dirumah selama 14 hari,” ujar Bambang kepada wartawan, Kamis (19/3/2020).
Terkait diatas respon yang lebih agresif yaitu dari Pemkot Kota Bekasi membuat kebijakan melarang warganya pergi ke Jakarta. Menurut dia, kepanikan pemerintah terlihat oleh msyarakat dikarenakan kurangnya antisipasi dalam menangani virus Corona yang sudah berjalan dua bulan. Dampak pandemi melaju seperti efek domino.
Seperti diketahui wilayah Kota Bekasi berhimpitan dengan Jakarta. Wajar jika Pemkot Kota Bekasi khawatir warganya mudah tertular covid 19 tersebut karena interaksi warganya dengan warganya hampir tanpa sekat.
“Sebab warganya sebagian besar bekerja di Jakarta. Disamping itu beragam kepentingan yang dihadapi warga kota Bekasi misalnya kepentingan bisnis dan keluarga. Sehingga sulit mencegah warganya pergi ke Jakarta. Karena itu larangan warganya pergi ke Jakarta kurang efektif,” imbuh Bambang.
Disamping itu kebijakan tersebut targetnya kepada siapa. Demikian pula cara mencegahnya bagaimana.
“Artinya kebijakan tersebut membuang waktu dan tenaga. Sebaiknya Pemkot Kota Bekasi meningkatkan pemantauan dan pengawasan dengan ketat di wilayah yang sudah terdektesi zona merah,” ucap Bambang.