JAKARTA,Harnasnews.com – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengajak para pelaku UMKM untuk inovatif dalam berusaha dan menangkap peluang yang ada di tengah pandemi COVID-19.
“Dalam masa pandemi, salah satu strategi yang paling penting adalah inovasi produk, inovasi usaha. Untuk menangkap peluang market yang ada, digitalisasi sangat penting di masa ini, agar UKM dapat menguasi pasar domestik dalam negeri,” kata Teten Masduki dalam acara Webinar Unpad dengan tema Strategi Survival di Masa Pandemi Covid-19 – Upaya Adaptasi UMK, Jumat (15/5/2020).
Teten mengatakan, para pelaku UMKM di masa ini harus melakukan strategi inovasi agar usahanya efisien, sekaligus melihat peluang-peluang baru.
Menurut Teten, jika hal itu dikombinasikan dengan kerja sama antar berbagai pemangku kepentingan, maka ia yakin permintaan terhadap produk UMKM lokal akan naik secara signifikan.
“Saya juga memperkirakan, dengan adanya program bantuan sosial yang begitu beragam sampai September, daya beli masyarakat akan terkerek naik,” katanya.
Terlebih jika juga diintegrasikan dengan program sembako murah, sehingga ia meyakini daya beli masyarakat tidak akan tergerus.
“Presiden memberikan instruksi, prioritaskan belanja dari UMKM, dari Rp1100 hingga Rp300 triliun bisa dibelanjakan untuk produk-produk UMKM. Kami bekerja sama dengan LKPP, ada e-katalog untuk produk UMKM; kami juga meminta bantuan inkubator Unpad untuk dibantu dalam hal standardisasi, sehingga pengadaan tidak harus melalui tender,” katanya.
Lebih lanjut, pihaknya bekerja sama dengan platform daring Hukumonline dan Justika untuk memberikan pendampingan hukum secara gratis.
“Bisa dilihat di website kami, kami bekerja sama sama dengan pengacara, untuk membantu UMKM yang menemui berbagai permasalahan selama menjalankan usahanya,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak para pelaku UMKM untuk tetap berinovasi dan tetap semangat, karena kini saatnya untuk saling menebar kesetiakawanan sosial dan mewujudkan usaha di masa sulit ini.
Teten memahami bahwa UMKM merupakan sektor yang paling pertama terdampak oleh pandemi COVID-19, namun pemerintah telah menerapkan sejumlah kebijakan dan stimulus agar usaha tetap berjalan, sekaligus tetap menjaga daya beli masyarakat.(Idhar)