JAKARTA,Harnasnews.com – Guna meningkatkan kualitas pendidikan di era Industri 4.0 serta melahirkan wirausaha perikanan yang yang kompeten, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menyelenggarakan Kuliah Umum Kewirausahaan secara daring melalui aplikasi ZOOM, yang terlaksana pada 19-20 Mei 2020.
Dalam sambutannya, Kepala BRSDM mendorong seluruh siswa ataupun taruna satuan pendidikan KP untuk terjun berwirausaha, melihat masih begitu besarnya peluang yang belum teroptimalkan pada sektor kelautan dan perikanan. Terlebih Indonesia merupakan negara dengan panjang garis pantai terbesar kedua di dunia setelah Kanada.
“Tantangan dunia pendidikan kelautan dan perikanan adalah bagaimana dapat menciptakan lapangan pekerjaan serta terus berinovasi menghasilkan satu gagasan baru dalam sektor usaha. Kesuskesan lembaga pendidikan tidak lagi dinilai dari seberapa banyak lulusan lembaga pendidikan yang bekerja di bidang kelautan dan perikanan tetapi berapa banyak yang menjadi wirausaha di bidang tersebut. Mari gunakan kesempatan ini untuk melatih diri menciptakan lapangan pekerjaan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,’’ tutur Sjarief.
Ia pun berpesan, dalam menghadapi persaingan global, setiap insan pendidikan harus memiliki kreativitas, inovasi, dan kecepatan. Sedangkan cara-cara lama yang tidak kompetitif juga harus ditinggalkan, dan diubah dengan mengadopsi cara baru yang lebih baik dengan terobosan dan lompatan.
‘’Dalam berwirausaha, kita juga harus menerapkan 6 M sebagai prinsip dasar, yakni Man yang merupakan manusianya, tenaga kerja, ahlinya; Machine yang merupakan peralatan yang harus kita miliki seperti kincirnya, aerator, filter, thermostat, dan sebagainya; Material merupakan pakannya, benih unggul dan sebagainya. Kemudian Method yang merupakan cara berbudidaya ikan yang baik. Lalu terdapat Money, apakah kita mau ekspansi besar atau kita mulai dari sekala kecil dulu, kemudian growing; dan terakhir adalah Market, di mana kita mau jual, di segmen mana. Karena jualan lele di Jogja akan berbeda dengan jualan lele di Jakarta,” papar Sjarief.
Kepala Pusat Pendidikan KP, Bambang Suprakto, menjelaskan bahwa terdapat dua tema besar yang diusung dalam kuliah umum tersebut, yakni ‘Mendesain Business Continuity Bidang Pengolahan Hasil Perikanan agar Tahan terhadap Krisis’ dan ‘Mendesain Business Continuity Bidang Budidaya Perikanan dan Wisata Bahari agar Tahan terhadap Krisis’.
Guna menyelaraskan sektor pendidikan dan industri kelautan dan perikanan, BRSDM turut menggandeng pembicara dari Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Bina Nusantara, PT. Berkah Pangan Sejahtera (Super Duper Kebab), PT Rizky Boga Niaga, Wirausaha Pembesaran Udang Vanamei serta Wirausaha Wisata Bahari.
Kuliah umum kewirausahaan diikuti oleh peserta didik KP yang terdiri dari siswa SUPM dan Politeknik/Akademi KP, di mana saat ini satuan pendidikan KKP memiliki 1 Politeknik AUP/STP (Program Diploma IV), 12 Politeknik KP (Program Diploma III), 1 Akademi Komunitas KP (Program Diploma I), serta 3 Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di akhir kesempatan, Bambang mengimbau kepada seluruh satuan pendidikan kelautan dan perikanan untuk dapat secara aktif melakukan kegiatan serupa sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tenaga pendidik guna menjawab tantangan saat ini.(Idhar)