PASURUAN, Harnasnews.com – Warga Desa Tunggul Wulung, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, khususnya peserta program pendafran tanah sistematis lengkap (PTSL) yang belum selesai banyak yang resah atas ketidak jelasan dengan belum selesainya pengurusan sertifikat tanah mereka.
Pasalnya, sudah hampir dua tahun ini sertifikat tanah yang mereka daftarkan di program PTSL tak kunjung selesai serta tidak ada kabar dari Pemdes setempat kapan akan selesai.
Salah satu peserta program PTSL pada Hari Senin (01/06/20) yang enggan disebutkan namanya menyampaikan “saya ikut program PTSL berharap segera terbit Sertifikat, karena akan saya jadikan jaminan di bank buat usaha saya”, Ujarnya.
“Setelah daftar dan persyaratan diminta oleh salah satu perangkat desa, saya langsung disuruh bayar biayanya sebesar 500rb dan esok harinya saya bayar tanpa adanya kwitansi atau tanda terima, hingga saat ini belum jadi sertifikatnya dan saya capek tanya kapan selesainya karena hanya janji janji saja,” lanjutnya.
Perlu diketahui bahwasanya Desa Tunggul Wulung, Kecamatan Pandaan, mengadakan program PTSL pada tahun 2018 silam dengan biaya sebesar 500rb perbidangnya, dan peserta program PTSL kurang lebih 900 peserta.
Ketua PTSL Desa Tunggul Wulung Munib saat awak media konfirmasi pada Hari Rabu (03/06/20) menyampaikan “Memang benar Desa Tunggul Wulung mengadakan Program PTSL pada tahun 2018 dan saya ketuanya, disitu saya tidak sampai selesai karena program tersebut kurang didukung oleh Pemdes (Pemerintah Desa), akhirnya saya mengundurkan diri serta juga menyerahkan uang dari program PTSL itu sebesar 40juta ke pak Kades Hartono dan selanjutnya saya tidak tahu,” ungkap Munib.
Di tempat terpisah, Kades Hartono saat awak media konfirmasi melalui pesan WA pada hari Jumat (12/06/20) menyampaikan “Memang benar ada sebagian yang belum selesai dan akan dibantu oleh pak Sukardi dari BPN Pasuruan, karena disitu tidak muncul nomor NIP nya,” ujar Hartono.
Semantara itu Sukardi saat awak media konfirmasi di kantor BPN Pasuruan menyampaikan “betul memang bahwasanya ada sekitar 125 sertifikat di program PTSL Desa Tunggul Wulung belum selesai, entah itu ada kendala apa kami tidak tahu dan BPN Pasuruan akan bantu sampai selesai”, jawab singkat Sukardi. (POR)