Surabaya,Harnasnews.com – Menyambut Awal tahun ajaran baru 2020/2021 ditengah pandemi yang akan segera dimulai 13 Juli mendatang. Namun, aktifitas belajar mengajar di sekolah tetap tidak bisa digelar secara langsung. Sebagai alternatif, proses belajar mengajar dilakukan secara daring melalui sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Bersiap menghadapi metode PJJ tersebut, SMK dr Soetomo (Smekdor) Surabaya membekali seluruh tenaga pendidik dengan smartphone baru. Setiap guru diberikan smartphone dengan spesifikasi memori internal 286 GB dan RAM 8 GB.
Kepala Smekdor Surabaya Juliantono Hadi menuturkan, pemberian smartphone ini diharapkan dapat mendukung PJJ yang diperkirakan berlangsung selama enam bulan pertama atau satu semester awal. Total guru yang diberikan smartphone sebanyak 61 orang. “Sekolah juga sedang menyiapkan aplikasi untuk PJJ. Selain kita juga memanfaatkan google meet untuk pertemuan guru dan siswa secara virtual,” tutur Juliantono yang akrab disapa Abah Anton tersebut.
Menurut dia, selama pandemi berlangsung aktifitas belajar mengajar harus tetap berjalan optimal. Sehingga, siswa tidak ketinggalan materi pembelajaran. Bahkan setiap selesai materi pembelajaran, siswa langsung mengikuti evaluasi secara daring pula. “Jadi kita bisa monitor mana siswa yang serius mengikuti PJJ dan yang tidak. Sekaligus kita juga melakukan evaluasi bagi keseluruhan pelaksanaan PJJ,” tutur Abah Anton.
Selain membekali dengan smartphone, Smekdor juga memfasikitasi paket data untuk guru. Harapannya, guru dapat maksimal melaksanakan PJJ. “Situasinya memang sedang sulit semuanya. Tapi kita berusaha kesulitan-kesulitan ini akan dapat dilewati dengan baik,” tutur Abah Anton.
Selain memberi kemudahan guru dalam mengajar, bagi siswa baru Smekdor juga mendapatkan keringanan berupa bebas SPP selama satu semester ke depan. Hal ini diharapkan dapat meringankan beban orangtua karena mereka mengeluarkan biaya cukup besar saat awal pertama masuk sekolah. “Orangtua sudah mengeluarkan boaya pendaftaran. Meskipun di Smekdor ini biaya pendaftaran tidak besar, tapi kita berupaya membantu orangtua agar tidak terlalu berat bebannya,” pungkas Abah Anton. [PUL]