Pengamat: Penyampaian Narasi Paslon Jarot – Mokhlis Lebih Kongkrit Dari Calon Lainnya
Politik
SUMBAWA,Harnasnews.com – Pengamat Sosial Politik dan juga dosen di Universitas Samawa ( Unsa) Heri Kurniawansyah,HS melihat pada debat publik pertama yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum di hotel sernu Sumbawa (28/10/2020), kemarin, masih melihat untuk isu yang diangkat oleh panitia dan moderator itu sudah bagus dan pertanyaan yang diajukan juga sudah strategis.
“Hanya saja saya menilai bahwa semua paslon berbicara dan menjawab masih sangat universal atau abstrak, padahal ketika mereka sudah menjadi paslon mereka harus sudah banyak berbicara hal – hal yang tehnis atau strategis terlebih didebat kandidat,”ungkapnya (28/10/2020), tadi malam kepada media ini.
Menurutnya, seorang paskon itu harus mengungkapkan narasi- narasi teknis bukan lagi berbicara pada narasi universal untuk menjawab isu- isu yang ada.
“Dalam itu semuanya masih berbicara dengan narasi abstrak atau umum. Bahkan terlihat masih seperti orasi – orasi umum. Misalnya banyak paslon yang menjawab setiap pertanyaan dengan kalimat “Sumbawa ini kaya, kita kaya sdm, kita kaya SDA, kita harus melakukan ini dan lain- lain,”papar Heri sapaan akrabnya.
Lanjutnya, semua orang tau kalau sumbawa ini kaya, dan gak perlu lagi mengungkapkan ke publik. Yang publik inginkan adalah apa strategis dalam menuntaskan masalah tersebut, agar publik faham akan kapasitasnya dan strategi yang akan dilakukan oleh paslon.
“Itu review yang saya lihat dalam debat tadi. Kedepan saya menyarankan kepada konsultan politik masing – masing paslon atau tim intelektual agar debat berikutnya ataupun kampanye – kampanye yang masih tersisa lebih menguasai isu dengan menjawab narasi konkrit dan teknis, sehingga dari situ publik bisa melihat estimasi tindakan apa yang akan dilakukan oleh calon kedepan, tidak lagi orasi dengan narasi umum.
“Sebagai analogi konkrit untuk melihat bagaimana debat teknis itu dilakukan coba suruh mereka menonton di Youtube debat anis baswedan, ahok, dan AHY ketika debat pilgub jakarta. Itu adalah sajian intelektual yang konkrit dilihat oleh publik,”harapnya.
Sambungnya, ada satu paslon yang lebih konkrit jawabanya dari paslon lainnya yaitu Jarot – Mokhlis.
“Ada jawaban yang cukup teknis tadi saya dengar dan saya mengapresiasi. Dan saya tidak menduga bahwa pasangan jarot – mokhlis itu lebih konkrit dia memberikan narasi ketika dia berbicara tentang investasi, berbicara tentang balai latihan kerja itu kan teknis tadi jawabannya dan ini bagus sekali. Dan saya tidak menduga sebab selama ini yang muncul ke publik itukan selalu ada semacam takline bahwa pasangan lain itu lebih unggul, lebih apalah adalam hal apa. Tapi ternyata justru jarot – mokhlis lebih muncullah narasi – narasi tehnisnya,”katanya.(Hermansyah)