Bulukumba, Harnasnews.com – Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali meresmikan hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) di Kelurahan Ela-Ela Kecamatan Ujung Bulu, tepatnya di lingkungan Ekadamai, Kamis 5 November 2020.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti tanda selesainya kegiatan Program Kotaku dengan anggaran Rp.1 milyar berupa pembangunan rehabilitasi jalan paving blok dan drainase, pembuatan sumur gali dan pembuatan taman serta penghijauan.
Program Kotaku merupakan salah satu upaya strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di perkotaan, akses air minum layak, serta akses sanitasi layak. Program Kotaku dalam pelaksanaannya berbasis kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, masyarakat dan stakeholder lainya dengan memposisikan masyarakat dan pemerintah kabupaten sebagai pelaku utama.
Ketua Panitia Pelaksana, Rajamuddin menyampaikan sebelum pelaksanaan peresmian, pihaknya menyelenggarakan lomba kebersihan, lomba penghijauan, lomba foto dan lomba masak hasil tanaman pekarangan. Adapun pekerjaan fisik dilaksanakan secara swadaya oleh dua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yaitu KSM Ujung Mujair dan KSM Berkah.
“Atas nama panitia, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam membantu kegiatan ini,” beber Rajamuddin.
Team Leader Kotaku Provinsi Sulawesi Selatan, Kalla Manta menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba yang selama ini mensupport program Kotaku di Kabupaten Bulukumba. Lanjut Kalla, dari 18 kelurahan di Sulawesi Selatan yang dapat anggaran Kotaku, Kelurahan Ela-Ela adalah yang pertama melakukan peresmian dan paling tercepat kegiatannya selesai.
“Begitu pula dari segi kualitas dan administrasi sangat luar biasa dari Kelurahan Ela-Ela,” puji Kalla.
Sebagai konsultan Kotaku, ia juga memuji Kabupaten Bulukumba oleh karena beberapa kelurahan lainnya yang tidak masuk program Kotaku mampu mereplikasi atau mencontoh kegiatan Kotaku melalui dana kelurahannya masing-masing.
Ke depan tambah Kalla, akan mendorong penataan ruang pemukiman yang lebih luas atau berskala kawasan yang anggarannya 30 sampai 40 milyar rupiah. “Olehnya itu kita juga bisa mendorong Bulukumba mendapatkan anggaran skala kawasan yang saat ini baru ada empat di Sulawesi Selatan, yaitu di Makassar, Gowa, Parepare dan Palopo,” bebernya.
Bupati AM Sukri Sappewali menyampaikan bahwa tujuan dari program ini adalah meningkatkan akses terhadap infrastruktur dan pelayanan dasar di permukiman kumuh perkotaan dan mencegah timbulnya permukiman kumuh baru dalam rangka untuk mendukung terwujudnya permukiman perkotaan yang layak huni, produktif, dan berkelanjutan.
Olehnya itu, lanjutnya Pemerintah Kabupaten Bulukumba, senantiasa berupaya mewujudkan terpenuhinya hak-hak dasar kehidupan bagi masyarakat, melalui kolaborasi kegiatan pemberdayaan seperti ini. “Harapan kita, pembinaan kepada masyarakat marginal pemerintah dan stakeholder lainnya senantiasa dapat terus dilakukan, sehingga betul-betul dapat mengangkat derajat kehidupan masyarakat,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, AM Sukri Sappewali juga sangat mengapresiasi penandatanganan MOU antara Universitas Muhammadiyah Bulukumba (UMB) dengan Bappeda Bulukumba dan Team Leader Kotaku Sulawesi Selatan, sebagai upaya dari pelibatan UMB dalam pembangunan daerah dan pengabdian kepada masyarakat.
Kerjasama tiga pihak itu terkait penempatan dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bulukumba di lokasi pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman di Kabupaten Bulukumba.
Usai acara peresmian, Bupati AM Sukri Sappewali berkeliling di lokasi program Kotaku, termasuk meninjau kebun sayur organik yang dikelola masyarakat setempat. Ia juga menyempatkan berfoto di lukisan 3D (mural) yang dilukis di dinding dan pagar rumah warga. (KBR/Hum)