JAKARTA,Harnasnews.com – Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menggaungkan revolusi pertanian mengunakan teknologi dalam menghadapi perubahan iklim yang belakangan ini melanda sejumlah wilayah di Indonesia, salah satunya Daerah Istimewa Yogyakarta. “Mari kita mulai revolusi pertanian dengan mengevaluasi gagal panen yang disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca,” ujar LaNyalla dalam keterangan resminya, Senin (8/3/2021).
Mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur itu meminta agar dilakukan evaluasi terhadap model pertanian yang selama ini dilakukan serta menemukan cara melalui teknologi untuk menghadapi perubahan iklim.
“Kita bisa bekerjasama dengan negara-negara yang lebih maju di bidang pertanian yang sudah mampu mengembangkan revolusi pertanian, sehingga ketergantungan kepada alam akan berkurang,” tutur alumnus Universitas Brawijaya Malang tersebut.
Bukan tanpa alasan revolusi pertanian berbasis evaluasi terhadap perubahan iklim dan cuaca digaungkan oleh orang nomor saru di kantor Senator tersebut. Sebab, kata dia, selama ini model pertanian kita masih bergantung kepada alam. Seperti yang dialami wilayah Yogyakarta yang rentan mengalami kerawanan pangan yang disebabkan oleh gangguan cuaca.
Yogyakarta, saran LaNyalla, harus memetakan kembali tanaman pertanian dan penyesuaian pola tanam untuk mengoptimalkan pemenuhan pangan. “Adanya gangguan cuaca seperti La Nina yang mengakibatkan curah hujan tinggi, angin kencang dan lain sebagainya akan berdampak terhadap produktivitas tanaman pangan yang sangat rentan terhadap cuaca,” ucap LaNyalla.
Persoalan gagal panen menurut LaNyalla sering kita alami. Hanya saja, hingga saat ini kita belum mampu menemukan jalan keluar untuk menekan gagal panen yang berkaitan dengan cuaca. Maka dari itu, diharapkan revolusi pertanian menggunakan teknologi dapat menemukan jalan keluar atas persoalan tersebut.
Sebagaimana diketahui, Pemda DIY tetap berupaya menjaga ketercukupan produksi pangan, termasuk tanaman pertanian pangan di DIY di tengah gangguan cuaca La Nina dan gangguan lainnya pada 2021 ini. Salah satu strategi untuk menjaga ketersediaan produksi pangan pertanian di DIY, petani telah diminta untuk menyesuaikan pola tanam. Di samping itu juga bakal dipetakan kembali terkait ketersediaan pangan dan kerawanan pangan di DIY guna mengoptimalkan pemenuhan pangan, khususnya di tengah pandemi Covid-19.(*)