Kemenkop dan UKM Dorong Koperasi Jadi Lembaga Formal Pembiayaan UMK
Sementara itu Anggota Komisi VI DPR RI Nyak Kadir menyatakan dukungannya atas langkah-langkah strategis Kemenkop dan UKM dalam upayanya memberdayakan UMK melalui koperasi, khususnya dalam hal akses pembiayaaan.
“Koperasi dan UMK itu saling terkait, dimana UMK adalah pelaku usaha dan koperasi adalah badan hukumnya,” katanya.
Nyak Kadir yang juga senator dari Kepri ini juga menegaskan dukungannya terhadap tumbuhnya wirausaha pemula (WP) yang tentunya memberikan kontribusi pada turunnya angka pengangguran, penyerapan tenaga kerja dan pada akhirnya berujung pada peningkatan petumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan yang berkeadilan.
Salurkan Dana Bergulir
Walikota Batam Muhamad Rudi mengatakan, kota Batam merupakan salah satu kota dengan letak yang strategis. Selain berada di jalur pelayaran internasional, kota ini memiliki jarak yang dekat dan berbatasan dengan Singapura dan Malaysia.
“Sebagai kota terencana, Batam merupakan salah satu kota dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia,” terang Rudi.
Pertumbuhan ekonominya pun diatas perumbuhan ekonomi nasional. Pada 2014-2017, ekonomi Batam tumbuh masing-masing 7,2 persen, 6,62 persen, 6,63 persen dan 6,20 persen. Tahun 2018, perekonomian Batam diperkirakan tumbuh 6,44 persen.
Terkait pengembangan Koperasi dan UMKM di Batam, Rudi menjelaskan, Kota Batam memiliki lembaga dana bergulir dimana disalurkan oleh badan keuangan dan aset daerah kota Batam melalui UPT (Unit Pelaksana Teknis).
“Sampai Juni 2018, UPT fasilitasi dana bergulir sudah menyalurkan kredit Rp 79 miliar pada 2.127 UKM, 140 Koperasi dan 80 Unit Simpan Pinjam.
Adapun jumlah koperasi di Batam tercatat 1.004 Koperasi terdiri dari 4 KUD, 31 Kopontren, 40 Kopnatel, 10 Kopkar, 68 KPRI, 10 koperasi fungsional TNI/ Polri, 5 Koperasi Perumahan, 26 Kopwan, 9 Kopetal, 16 Koperasi Pasar dan 605 Koperasi lainnya.
“Usaha rakyat sudah seharusnya didukung dan dibantu serta diberikan ruang seluasnya, karena mampu menopang ekonomi nasional, membuka lapangan kerja, ” pungkasnya.(Ed)