Peningkatan Kinerja Jadi Tolak Ukur Keberhasilan Pelatihan Kompetensi KUMK
‘Uji petik kita rencanakan tiga bulan setelah pelatihan ini selesai, kit akan lihat apakah sudah ada perubahan atau peningkatan hal-hal yang menjadi tolak ukur seperti omzet, aset maupun tata kelola,” katanya.
Asdep Penelitian dan Pengkajian Deputi Bidang Pengembangan SDM menambahkan, Kemenkop dan UKM berharap segera setelah pelatihan selesai, peserta bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu yang didapat di koperasi masing-masing.
“Misalnya dari hal-hal yang paling mudah seperti bagaimana cara kasir menghitung uang dengan menggunakan jari saja, jangan dibantu pakai ludah, sampai materi yang lebih rumit seperti bagaimana mengatasi NPL (non performing loan) atau kredit macet dan sebagainya,” tambahnya.
Banyak Manfaat
Sejumlah peserta pelatihan, mengakui banyak manfaat yang diperoleh setelah mengikuti pelatihan selama 3 hari ini.
Manager Koperasi Coblong Pamor, Denpasar Selatan, I Dewa Gede Krisna Wirawan, mengatakan, manfaat yang dirasakannya antara lain
dalam pengelolaan kredit maupun cara penambahan modal.
Sedang Ketua unit SP Koperasi Sanjiwani Gianyar I Nyoman Sumiarsih, mengatakan setelah mengikuti pihaknya terbantu dalam membuat laporan keuangan koperasi dan solusi permasalahan koperasi.
Hal yang sama juga dirasakan juru buku KSP Sera Mandera, Dewa Gede Suryawan maupun, Kadek Aris Anggita, juru bayar di KSP Sari Pertama Denpasar.
Kabid Standarisasi SDM KUKM Kemenkop dan UKM Zahara Adnani menambahkan
pelatihan berbasis kompetensi bagi KUMK di provinsi Bali ini diikuti 90 orang dari kota Denpasar, Singaraja, Badung, Gianyar dan Tabanan.(Red/Dar)