Sinyal Positif Pasar Terhadap Aset Berisiko Dorong Penguatan Rupiah
Apalagi, konflik yang berlangsung di antara Palestina dengan rezim Israel dan Rusia dengan Ukraina masih berlangsung, sehingga masih ada potensi pelaku pasar masuk lagi ke aset dolar AS.
Malam ini, pemerintah AS akan merilis data penting terkait sekumpulan data tenaga kerja seperti Non Farm Payrolls dan tingkat pengangguran dan tingkat upah per jam, sehingga pasar mungkin mengantisipasi guna menahan pelemahan dolar AS sebelum data penting itu dirilis.
Melihat pengaruh dari sentimen dalam negeri, Ariston menilai data perekonomian domestik masih baik. Hal ini mampu memberikan sentimen positif ke rupiah, asal sentimen eksternal tak mendominasi sentimen pasar.
“Hari ini, potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.800-Rp15.830, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.900,” ujarnya, dilansir dari antara.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi menguat sebesar 0,19 persen atau 30 poin menjadi Rp15.825 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.855 per dolar AS. (sls)