Tingkatkan  Daya  Saing, Kerjasama Prpgram SMART-FISH Dilanjutkan

Untuk ikan patin misalnya, ongkos produksi di tingkat pembudidaya dalam lima tahun terakhir berhasil ditekan dari yang sebelumnya selalu di atas 60 persen.

“Hampir 60 persen secara umum cost-nya habis di pakan, karena impor. Dengan pakan mandiri dan dibantu Smart-Fish, yang menggunakan material lokal, ternyata nutrisinya tidak kalah dari yang impor. Pembudidaya bisa untung, dan bisa meningkatkan volume produksi,” kata Berny.

Demikian pula untuk komoditas rumput laut dan tuna. KKP mengklaim telah terjadi kenaikan volume produksi dengan tingkat efisiensi tinggi, sehingga menghasilkan lonjakan keuntungan bagi pembudidaya. Selain itu, intervensi SMART-Fish juga mendorong investasi oleh pembudidaya ikan, pengolah ikan dan pemerintah sebesar USD 11. 8 juta “Tiga komoditas ini memiliki harapan cerah untuk daya saing perikanan di Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP Machmud mengungkapkan, saat ini Indonesia sedang bersaing dengan Vietnam dalam memenuhi permintaan Patin di Timur Tengah. Dengan permintaan secara global sebesar 500.000 ton, Machmud optimis Indonesia bisa menggarap sejumlah pasar potensial, seperti Afrika. “Dengan bantuan Smart Fish kita harap bisa efisiensi, dan mampu memenuhi permintaan pasar domestik maupun luar negeri,” ungkap Machmud.

Saat ini menurut Machmud, ikan patin Indonesia sudah mampu menembus pasar Arab Saudi. Tahun 2019, 200 ton patin beku diekspor perdana ke Arab Saudi untuk keperluan jemaah haji, dengan nilai US$ 472 ribu. “Harapannya ke depan Patin kita mampu menembus dan ekspor ke negara lain,” ujarnya.

Sementara itu, menurut Duta Besar Swiss KurtKunz, Program SMART-Fish telah memberikan hasil dan pencapaian yang memuaskan dan akan dilanjutkan untuk disebarluaskan ke seluruh Indonesia. “Ke depan program ini akan merangkul semua pembudidaya, dan seluruh komoditas, sehingga sektor perikanan Indonesia bisa lebih maju dan berkembang,” ungkapnya.

Untuk itu, Perwakilan UNIDO untuk Indonesia, Esam Alqararah, meminta dan mengharapkan dukungan dari para pemangku kepentingan, agar hasil baik yang diperoleh dari program SMART-Fish dapat terus dilanjutkan.

“SMART-Fish mendukung pengembangan perikanan Indonesia yang didasarkan kedaulatan, kesejahteraan, dan keberlanjutan. Program ini menggunakan pendekatan inovatif yang menggabungkan peningkatan produktivitas dengan pemenuhan mutu dan standar serta keberlanjutan. Kami berterima kasih kepada SECO yang telah memfasilitasi perpanjangan Program SMART-Fish ini”, tandasnya.

Dengan hasil yang memuaskan dari program sebelumnya, pemerintah Swiss berkomitmen untuk melanjutkan dukungannya pada program lanjutan SMART-Fish ke depan.(Red/Ed)

Leave A Reply

Your email address will not be published.