SURABAYA,Harnasnews.com – Sekitar seratus wartawan yang biasa bekerja di lingkup Polda Jatim, hari ini mengikuti Vaksinasi Covid-19, di Gedung Bidhumas Polda Jatim Jumat, (25/3/2021)
Pelaksanakan Vaksinasi Covid-19 bagi awak media ini telah dilakukan di beberapa daerah di wilayah Jawa Timur.
Para wartawan yang biasa melakukan peliputan di Polda Jatim menyebutkan, bahwa ia merasa lega setelah di vaksin Covid-19. Karena selama ini bekerja di lapangan berpotensi resiko yang besar, bertemu dengan banyak orang yang tidak diketahui kondisinya. Sehingga, dengan adanya vaksinasi ini diharapkan bisa mencegah masuknya virus kedalam tubuh kita.
” Saya lega setelah ikut vaksinasi Covid-19 di Polda Jatim, karena pekerja media ini kan bertemu banyak orang, sehingga jurnalis memang perlu mendapatkan Vaksinasi “, kata salah satu wartawan Yudha Wardana, usai di Vaksin, Jumat (26/3/2021) pagi.
Gelombang pertama Vaksinasi Covid-19 diperuntukkan bagi Tenaga Kesehatan (Nakes). Sementara untuk Vaksinasi Covid-19 di gelombang kedua ini, diperuntukkan bagi pelayan publik salah satunya pekerja media.
” Vaksinasi Covid-19 gelombang pertama diperuntukkan bagi Nakes. Sedangkan vaksin kedua memang diperuntukkan bagi pelayan publik seperti pekerja media “, kata dr. Aullia Dewi , Sp. EM.
Fungsi vaksin sendiri sebenarnya membantu tubuh manusia untuk mengenal virus. Vaksin yang diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah yakni vaksin Sinovac. Dimana fungsinya untuk mematikan virus atau antivirus. Sementara untuk vaksin yang kedua atau dosis kedua, nantinya diharapkan bisa membuat anti body terbentuk lebih kuat.
“Vaksin ini sebenarnya membantu tubuh manusia agar bisa mengenal virus. Adapun vaksin yang diberikan kepada masyarakat oleh pemerintah saat ini adalah vaksin sinovac “, tambahnya.
Disinggung soal apakah setelah divaksin, seseorang itu bisa terkena kembali Covid-19, dijelaskan bahwa tubuh ini setekah divaksin tentu sudah mengenal Covid-19. Kemungkinan tubuh akan kebal, namun virus Covid-19 ini jenis MRNA, yang mana virus ini cepat sekali mutasi genetiknya. Sehingga apabila tubuh terinveksi kembali dimungkinkan tidak parah seperti sebelum disuntik vaksin.
“Meski sudah di vaksin, orang itu bisa kembali kena Covid-19. Namun, meski kena tidak begitu parah seperti sebelum di suntik Vaksin,” pungkasnya.(Pril/Red)