JAKARTA,Harnasnews.com – Refleksi akhir tahun 2021 yang disampaikan fraksi PDIP di DPRD DKI mencatat sejumlah hasil minus terhadap kinerja gubernur DKI, Anies Baswedan sepanjang tahun.
Dalam paparan yang disampaikan Ketua Fraksi PDIP, Gembong Warsono pembangunan di Jakarta belum menyentuh pokok persoalan di ibukota.
“Kita menyoroti normalisasi kali masih 0 kilometer. Padahal targetnya 33,69 kilometer,” ujar Gembong di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Selasa (21/12).
Pembangunan rumah DP 0 persen yang ditargetkan, yang merupakan janji kampanye Anies pun dinilai jauh dari harapan. “Dari target dua ribu lebih unit yang akan dibangun, hanya 187 yang terealisasi. Sama halnya 0,3 persen,” katanya.
Program penanganan banjir, yang menargetkan 25.647 sumur resapan menjadikan Jakarta semerawut.
“Pelaksanaan Formula E pun tidak ada studi kelayakan. Yang berujung pada hutang Rp. 180 miliar hilang untuk komitmen fee, padahal itu melanggar PP 12 tahun 2019,” katanya.
Untuk bidang pendidikan, rehab sekolah pun masih 0 besar. “Di Jakarta, ada 229 gedung sekolah yang tidak layak. Kalau alasan dana, bisa menggunakan dana PEN,” jelasnya.
Karena itu, disarankan fraksi PDIP agar pembangunan Jakarta berkiblat pada RPJMD.”Jadi membangun Jakarta tidak asal ada.Menata kota tidak hanya berputar pada retorika semata,” katanya.
Berbeda, Sekretaris Fraksi PDIP DPRD DKI, Dwi Rio Sambodo menilai menjelang 10 bulan berakhir masa jabatan hanya terfokus pada retorika. “Hingga saat ini banyak persoalan yang belum tuntas. Pembangunan 4 tahun ini jauh dari janji kampanye,” katanya.
Wakil Ketua Fraksi PDIP, manuara Siahaan pun memastikan pada 2022 mendatang, PDIP akan tetap kritis kontruktif dan kritis evaluatif.
“Sayangnya 4 tahun terakhir kita mengikuti pembangunan DKI, masukan dan saran PDiP tidak didengarkan gubernur. Gubernur banyak menyimpang dari RPJMD,” tandasnya.(sfn)