238 WNI dari Wuhan Tiba di Batam
BATAM,Harnasnews.com – Sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) tiba di bandara Hang Nadim, Batam diangkut menggunakan pesawat Batik Air, Minggu pagi (2/2/2020), setelah menempuh perjalanan dari bandara Tianhe, di Wuhan, sebuah kota di bagian tengah China yang menjadi pusat wabah virus corona.
Sebelumnya direncanakan ada 245 WNI yang akan dievakuasi, tetapi tujuh lainnya tetap berada di Wuhan karena berbagai alasan.
Belum ada keterangan resmi dari Kementerian Luar Negeri, yang bersama Kementerian Kesehatan, Tentara Nasional Indonesia TNI dan beberapa pihak lain membantu evakuasi dan pemulangan WNI ini.
Setibanya di Batam, Kepulauan Riau (Kepri), pada pukul 08.30 wib. Pesawat jenis Air Bus A330 tersebut langsung parkir di Apron A8-12 yang telah disiapkan khusus oleh pihak otoritas bandara.
Tampak pula disebelahnya 3 pesawat milik TNI AU yakni dua pesawat jenis Boeing dan Hercules C-130 terparkir. Ketiga pesawat ini akan digunakan untuk mengangkut seluruh penumpang Batik Air tersebut.
Selanjutnya, seluruh penumpang dipindahkan dari pesawat Batik Air ke pesawat TNI AU.
Mengenakan pakaian hazmat tertupu berwarna kuning dan putih, petugas medis tampak menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh masing-masing penumpang, mereka juga tampak mengatur penumpang tersebut untuk naik ke pesawat milik TNI AU.
Setelah proses pemeriksaan dan perpindahan para WNI tersebut direncanakan mereka akan diterbangkan kembali ke Natuna untuk dilakukan katantina selama empat belas hari.
Sebelumnya diberitakan, WNI yang dievakuasi dari beberapa lokasi kota di Provinsi Hubei, Cina, akan menjalani transit observasi di pangkalan militer TNI di Natuna yang memiliki fasilitas lengkap rumah sakit yang dikelola tim dokter dari tiga matra (AD, AU, AL). Observasi tersebut dilakukan untuk memastikan mereka dinyatakan bebas terjangkit virus Corona.
Virus Corona ini telah menewaskan sedikitnya 304 orang di Cina dengan lebih dari 14.000 kasus dikonfirmasi di Pejabat tinggi Partai Komunis di Wuhan, kota pusat berpenduduk 11 juta orang, menyatakan “penyesalan” pada hari Jumat karena pemerintah setempat bertindak terlalu lambat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan wabah itu sebagai darurat kesehatan global, tetapi mengatakan tidak merekomendasikan pembatasan perdagangan internasional atau perjalanan.
Penetapan status darurat itu tidak terlepas dari penyebaran virus Corona Wuhan secara global di mana terdapat kasus infeksi di lebih dari 20 negara. (Red)