SURABAYA,Harnasnews – Pengukuhan 3.489 mahasiswa baru (maba) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya tahun ajaran 2022/2023. Tekankan persatuan dan kesatuan para mahasiswa baru yang berasal dari berbagai suku dan daerah.
Rektor 17 Agustus 1945 Surabaya,Prof Mulyanto Nugroho mengatakan”Mereka ini datang dari berbagai suku dan daerah ada yang dari Papua,Sumatera,Kalimantan, menganggap dirinya sendiri.
“Perubahan perkembangan zaman selalu dinamis, maka dari itu seluruh mahasiswa harus adaptif dan pandai menyesuaikan diri dengan dibekali oleh wawasan, pengetahuan serta moral yang didapatkan pada saat menempuh pendidikan di Untag Surabaya ini,” tutur Prof Nug.
Ternyata di Untag menyatu. Saya tekankan dari berbagai macam daerah dan suku maka melalui PKKMB inilai mereka mengenal Indonesia di Untag Surabaya,” ujar dia, Rabu (24/8).
Dikatakan Prof Nug, penerimaan mahasiswa baru tahun ini di Untag mencapai 3.489 orang. Jumlah ini meningkat dibanding dua tahun terakhir. Penerimaan paling banyak terdapat di Fakultas Ilmu Komunikasi, disusul Fakultas Psikologi dan Fakultas Teknik yang mencapai 1.000 Mahasiswa.
Dengan banyaknya mahasiswa yang diterima tahun ini, Prof Nug memastikan jumlah rasio dosen dan mahasiswa berada di pertengahan ambang batas.
“Rasio dosen dan mahasiswa masih aman. Kita masih di batas ambang tidak minimal tidak maksimal. Seperti Fakultas Teknik inputnya 1.000 lebih rasio dosen kita diangka 1:30, sedangkan prodi-prodi Sosial di kisaran 1:40,” jelasnya.
Sementara terkait proses pembelajaran, mulai tahun ini Untag Surabaya akan menerapkan Kurikulum OBE (Outcomes Based Education) atau kurikulum program internationalisasi. Harapannya, kata Prof Nug, dengan diterapkannya kurikulum tersebut, lulusan siap menghadapi persaingan industri.
Dicontohkan Prof Nug, bentuk Kurikulum OBE misalnya pada prodi Ilmu Komunikasi, penilaian capaian pembelajaran mahasiswa tidak hanya didasarkan pada pembelajaran kelas melainkan juga diluar kelas.
“Tidak hanya melihat proses pembelajaran mahasiswa tapi outcomenya seperti apa. Karena kita targetkan pada 2023 kurikulum akreditasi international,” tuturnya.
Lebih lanjut, target tersebut tak lepas dari Untag Surabaya yang menerapkan MBKM dari tahun lalu, di mana Mendikbud menekankan mahasiswa tidak hanya mengais ilmu di satu kampus atau satu prodi saja tapi juga bisa lintas prodi dan kampus. “Sehingga kita dampingi mahasiswa hingga mereka terampil,” sebutnya.
Dalam pendampingan ini, Nugroho mengungkapkan jika pihaknya mendapat dana hibah MBKM dari Kemdikbud yang mencapai Rp.15 milyar. “Dana ini akan digunakan untuk membentuk mahasiswa kompeten,” tutupnya.(PUL)