Surabaya,Harnasnews.com – Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya sigap menyikapi peraturan terbaru dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT).
Dengan menurunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Surabaya serta sesuai dengan keputusan DIKTI yang mengijinkan kampus menyelenggarakan PTM terbatas, Untag Surabaya secara bertahap untuk kembali melakukan perkuliahan tatap muka.
Mahasiswa Program Studi Internasional menjadi angkatan pertama untuk kembali berkuliah di kampus sejak Senin (27/9).
Pelaksanaan hari pertama PTM terbatas ditinjau langsung oleh Rektor Untag Surabaya, Prof. Dr. Mulyanto Nugroho, MM., CMA., CPA.
“Minggu ini kita meluringkan kelas bilingual, ada 4 prodi yakni Teknik Industri, Teknik Sipil, Teknik Informatika dan Manajemen dengan jumlah 76 kelas,” tutur rektor yang akrab disapa Prof. Nugroho itu.
Pada pelaksanaannya, baik mahasiswa maupun dosen menerapkan protokol kesehatan secara ketat, seperti mencuci tangan, menjaga jarak dan menggunakan masker.
Kapasitas ruangan juga menjadi pertimbangan dalam pelaksanaan PTM terbatas ini.
Mahasiswa baru angkatan 2020 dan 2021 dijadwalkan menyusul berkuliah secara tatap muka pada awal November.
Hal ini tentu saja dengan prasyarat mahasiswa yang akan melakukan PTM sudah tervaksin dan mendapat ijin dari orangtua wali mahasiswa. Selanjutnya menyusul PTM untuk perkuliahan praktikum dan laboratorium.
“Untuk semua mahasiswa dengan jadwal praktikum bisa kuliah luring di kampus, utamanya mahasiswa semester 5 dan semester 7,” papar Prof. Nugroho.
Hal ini, sambung Prof. Nugroho, dengan mempertimbangkan mahasiswa, kaitannya dengan kegiatan-kegiatan praktik atau experiental learning.
Dengan berlangsungnya PTM terbatas ini, Prof. Nugroho berharap,“mudah-mudahan dengan luring ini akan menambah semangat mahasiswa, meningkatkan kolaborasi antar mahasiswa dan meningkatkan kualitas pembelajaran.
Protokol kesehatan sangat diutamakan dalam pelaksanaan PTMT terkait. Terutama keterjagaan jarak antar masing-masing mahasiswa. “Pelaksanaan program ini akan berjalan secara fleksibel.
Jadi semua komponen harus siap terhadap perubahan-perubahan yang terjadi serta mendukung terlaksananya program ini.
Kami tentu berharap PTMT ini dapat dijalankan dengan lancar dan pandemi ini dapat segera berakhir sehingga kita dapat beraktivitas secara normal kembali,” Tutupnya.[PUL]