
SUMBAWA,Harnasnews.com – Dari total 63 orang saksi yang dipersiapkan oleh tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri Sumbawa dalam perkara kasus dugaan tindak pidana pungutan liar (korupsi) dana kredit sahabat alias “Krabat” senilai Rp 1,3 Miliar lebih, yang melibatkan terdakwa berinitial SW, SE. MA (34) perempuan swasta yang beralamat di Kelurahan Brang Bara Sumbawa tersebut, tercatas sudah 49 orang saksi yang telah diperiksa dan memberikan keterangan kesaksiannya didepan persidangan Majelis Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mataram, dan masih ada belasan saksi terkait termasuk sejumlah ahli akan kembali diajukan secara bertahap oleh tim Jaksa, ungkap Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Sumbawa Reza Safetsila Yusa SH selaku koordinator Tim JPU ketika ditemui awak media di ruang kerjanya Selasa (18/01).
Alhamdulillah, dari puluhan saksi terkait yang diajukan kedepan persidangan secara bertahap itu terang Jaksa Reza akrab ia disapa, sebagian besar dari sejumlah Bumdes Desa yang ada di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Sumbawa maupun sejumlah pejabat Pemda Sumbawa, semuanya telah memberikan keterangan kesaksaian sesuai dengan BAP yang telah ditandatangani sebelumnya dan tentu keterangan para saksi ini sangat mendukung dakwaan Jaksa, tukasnya.
“Puluhan saksi terkait yang diajukan telah memberikan keterangan kesaksiannya didepan Majelis Hakim sesuai dengan apa yang diketahui dan menjadi tupoksi masing-masing, sehingga kami sangat optimis sejumlah unsur pidana korupsi yang didakwakan tehadap terdakwa akan dapat dibuktikan secara sah dan meyakinkan bersalah, apalagi pada agenda sidang lanjutan Rabu besok (hari ini Rabu 19/01) sejumlah ahli dari Inspektorat dan sejumlah saksi lainnya juga akan diajukan kedepan persidangan,” pungkas Jaksa Reza.
Kasus dugaan tindak pidana korupsi dana Krabat tahun 2018/2019 lalu itu diketahui setelah adanya laporan sejumlah Kepala Desa kepada DPMD Sumbawa dan Inspektorat Kabupaten Sumbawa, tentang adanya permintaan uang kepada 26 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Sumbawa yang dilakukan oleh terdakwa selaku anggota tim pengawas eksternal Krabat Sumbawa, tanpa sepengetahuan dari anggota tim pengawas eksternal lainnya, dimana permintaan yang dilakukan SW dengan alasan sebagai biaya pembinaan dan alasan untuk diamankan.
Atas perbuatan yang dilakukan itu total uang Bumdes yang berasal dari dana kredit sahabat – “Krabat” yang terdakwa terima adalah sebesar Rp 1.973.737.000 (sekitar Rp 1,9 Miliar lebih), dan dari hasil pemeriksaan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) ditemukan adanya potensi kerugian negara/daerah mencapai Rp 1.395.556.760 (sekitar Rp 1,3 Miliar lebih) sebagaimana hasil laporan audit Inspektorat Kabupaten Sumbawa, akibat dari adanya perbuatan terdakwa yang tidak sesuai dengan tugas pokoknya sebagai tim pengawas eksternal sebagaimana SK Bupati Sumbawa Nomor 73 tahun 2018 dan SK Bupati Sumbawa Nomor 51 tahun 2019, dimana terdakwa SW sendiri dijerat dan diancam pidana korupsi melanggar Pasal 2 ayat (1) dan Pasal 3 jo Pasal 12 huruf (e) UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi sebagamana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP, dengan ancaman pidana yang cukup berat.(Herman)