SUMBAWA,Harnasnews – Perhelatan kejuaraan dunia Motor Cross Grand Prix (MXGP) Samota 2023 lalu telah berlalu, namun hingga saat ini berapa kontribusi yang dihasilkan untuk menunjang Pendapatan Daerah Sumbawa melalui Pajak/Retribusi Daerah ini yang harus dipertanyakan ungkap Direktur Institut Transfaransi Kebijakan (ITK),Sumbawa Abdul Haji dalam keterangan Persnya kepada sejumlah awak media digedung Manggis 7 Kejari Sumbawa Senin siang (31/07).
Mengapa hal ini kami pertanyaan terang Abdul Haji, karena hingga saat ini apa kontribusi yang dihasilkan oleh daerah dari dua kali pelaksanaan MXGP tahun 2022 hingga tahun 2023 ini belum jelas, sementara kontribusi pajak/retribusi daerah yang dihasilkan tahun lalu mencapai ratusan juta rupiah belum disetorkan atau dibayarkan oleh pelaksana kegiatan, sehingga kami minta kepada Pemda Sumbawa melalui leading sektor terkait agar masalah ini dapat dijelaskan secara transparan kepada publik, agar masalahnya dapat diketahui dengan jelas.
“Disatu sisi Pemda Sumbawa telah mengeluarkan anggaran Rp 52,6 Miliar untuk pembayaran pengadaan tanah bagi pembangunan prasarana dan sarana olahraga (Sport Centre) Pemkab Sumbawa, tentu bukanlah anggaran yang kecil, sementara disisi lainnya tentu kita berharap lewat event MXGP ini ada kontribusi yang dihasilkan bagi daerah, namun kenyataannya hingga saat ini tidak ada Transfaransi sudah sejauhmana kontribusi yang dihasilkan,” pungkas Abdul Haji.
Terpisah Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Sumbawa Agus Mustamin dihubungi melalui telepon selulernya oleh media ini tidak mengangkat dan hanya terdengar nada dering (HR)