JAKARTA, Harnasnews.com – Pemerintah diminta untuk melakukan diplomasi khusus berkenaan dengan kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 atau 1442 Hijriyah.
“Kita semua berharap dan menunggu kepastian dari pemerintah Arab Saudi. Tadi sudah teman-teman menyarankan supaya ada diplomasi khusus terhadap pemerintah Arab Saudi setingkat kepala negara,” ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily saat rapat kerja Komisi VIII DPR RI dengan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kesehatan, di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (15/3/2021).
Politisi Golkar itu juga menyampaikan, meski Pemerintah Arab Saudi memberikan kepastian penyelenggaraan ibadah haji 2021, namun Kemenag RI menyatakan kesiapan jika kuota haji baik penuh atau tidak penuh diberikan kepada Indonesia. Untuk itu, Ace meminta agar proses vaksinasi terhadap jemaah haji menjadi prioritas pemerintah.
“Kalau ini dalam situasi normal, biasanya sudah proses visa. Biasanya sebelum bulan puasa, itu proses memberikan visa dari pemeritah Arab Saudi pada calon Jemaah haji. Salah satu persyaratannya kan diminta adalah Vaksin Meningitis. Bagi jamaah yang tidak divaksin, maka dia tidak akan mendapat visa,” jelas Ace.
Ace mengungkapkan, jika pemberangkatan jemaah haji itu jadi dilaksanakan, maka seharusnya Vaksin Meningitis maupun Vaksin Covid-19 itu susah selesai sebelum bulan suci ramadhan. Namun hingga kini, kepastian penyelenggaraan ibadah haji dari Pemerintah Arab Saudi masih belum ada.
“Maka saya juga menyarankan, selagi kita belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi, maka seharusnya selain Vaksin Meningitis yang harus dituntaskan oleh calon jemaah haji, juga vaksin Covid harus diselesaikan sebelum bulan puasa. Saya ingin sekali bahwa agar proses vaksinasi untuk calon jamaah haji bisa dilakukan secara tersendiri dan khusus,” sambungnya.
Selanjutnya, Ace juga mengapresiasi rencana pemerintah yang akan menggunakan Bandara Kertajati untuk melayani keberangkatan jamaah haji.
“Tadi presentasi Pak Dirjen Perhubungan Udara sudah menyampaikan secara eksplisit bahwa bandara mewah yang dibangun oleh Pemerintah Presiden Jokowi mau dipakai (bandara pemberangkatan haji). Mohon konsisten, bahwa Bandara Kertajati dipergunakan,” pungkasnya. (Red)