SUMBAWA, Harnasnews – Dua hari lalu pemerintah Mo – Novi melakukan mutasi jabatan eselon II. Dalam mutasi tersebut Direktur RSUD Sumbawa dr Dede Hasan Basri menjadi dokter umum di RSUD tersebut.
Menyikapi mutasi yang dilakukan oleh Bupati, Direktur Pusat Kajian Strategis dan Kebijakan Publik (PKSKP) UTS, Andi Rusni mengatakan, apa yang telah dilakukan oleh Bupati dua hari yang lalu untuk menggeser Direktur RSUD tersebut untuk menjadi dokter umum pada RSUD tersebut dinilai sangat tanggung.
“Kami sangat mengapresiasi langkah pemerintah untuk melakukan rotasi terhadap Direktur RSUD Sumbawa dan sebenarnya sinyalemen terhadap berbagai persoalan di rumah sakit itu sudah kami sampaikan jauh hari sebelum, Akan tetapi baru saat ini baru dilakukan,” ungkap Andis kepada wartawan di Sumbawa, Rabu (1/2/2023).
Lanjut Andis, suka tidak suka orang berpandangan bahwa ini tidak lepas dari dorongan moril yang dilakukan oleh teman-teman internal Rumah Sakit, para dokter dan paramedis.
“Nah hanya saja menurut saya langkah pemerintah itu tanggung gitu. Tanggung dalam artian Bagaimana bahwa pemerintah hanya fungsionalkan dokter Dede di RSUD Sumbawa, Mestinya kan bisa ditaruh menjadi dokter Madya atau apa di Puskesmas atau di tempat lain untuk membebaskan rumah sakit dari segala bentuk intervensi dari dokter Dede dalam proses riksus yang dilakukan oleh inspektorat saat ini,”timpalnya.
Tambahnya, trans publik itu akan muncul atas sikap pemerintah yang telah melakukan itu. terlepas Bupati mengatakan bahwa ini adalah kebutuhan organisasi. Tetapi publik membaca bahwa ini tidak lepas dari dorongan moril yang dilakukan oleh teman-teman dokter.
“Kenapa pemerintah hanya melakukan rotasi pemberhentian dokter Dede ini kemudian ditempatkan di RSUD ada apa gitu, seharusnya tidak cukup hanya di situ membebaskan adanya intervensi dari dokter Dede dalam proses riksus yang berlangsung saat ini. Karena, saya yakin pasti masih ada orang-orangnya dokter Dede di situ. orang-orang yang berperan selama ini yang kemudian mengambil langkah-langkah strategis dan taktis untuk kemudian menyamarkan informasi kepada tim inspektorat yang melakukan riksus saat ini,” jelasnya.
Seperti diketahui bahwa baru-baru ini Dokter Dede dicopot dari jabatannya oleh Bupati Sumbawa. Selain dokter dede juga Kadis PRKP H. Rosihan juga digeser untuk menjadi Stab Ahli di Sekda Sumbawa.
Pencopotan dokter Dede tersebut semula datang dari puluhan dokter paramedis dan perawat yang bertugas di RSUD Sumbawa. Perwakilan mereka membeberkan sejumlah dugaan penyimpangan ditubuh RSUD tersebut. Dugaan – dugaan tersebut terkuak ketika para dokter, perawat dan pegawai di RSUD tersebut memaparkan saat melakukan hearing di gedung DPRD Sumbawa bersama Komisi IV.(HR)