
SUMBAWA,Harnasnews – Jika dibandingkan dengan data ruas jalan dari ujung Kecamatan Jereweh KSB – Sumbawa hingga ujung Sape Bima sepanjang 956 Km yang menjadi tanggung jawab dan harus dipelihara oleh Pemerintah Provinsi NTB melalui Balai Jalan Provinsi Pulau Sumbawa, maka sangatlah tidak sebanding dengan jumlah alokasi anggaran yang dikucurkan pemerintah setiap tahunnya, sehingga tidaklah mengherankan kalau pemeliharaan rutin yang dilakukan dengan terpaksa menggunakan program “Tambal Sulam”.
Dengan alokasi anggaran yang terbatas akibat terjadi refocusing ungkap Kepala Balai Jalan Provinsi Pulau Sumbawa HM Saleh ST dalam keterangan Persnya ketika ditemui awak media diruang kerjanya Selasa siang (31/05) kemarin, maka sangat berdampak terhadap sistem pemeliharaan ruas jalan Provinsi yang ada didaratan Pulau Sumbawa mulai ujung Jereweh KSB – Sumbawa hingga ujung Sape Bima sepanjang 956 Km itu, dimana sekitar 400 Km diantaranya berada di Kabupaten Sumbawa dan KSB, dengan alokasi anggaran pemeliharaan rutin yang dikucurkan Pemerintah sangatlah terbatas.
Bayangkan saja terang Haji Saleh akrab Kepala Balai ini disapa, untuk tahun 2022 ini saja anggarannya sangat minim hanya mencapai ratusan juta rupiah, sehingga kami dari Balai dengan terpaksa mengoptimalkan anggaran yang terbatas itu dengan menggunakan sistem program “Tambal Sulan” dalam penanganan ruas jalan Provinsi yang mengalami kerusakan secara sporadis, yang hanya didukung oleh sebuah alat berat Excavator dan satu buah becko loader berukuran kecil yang dinilai masih layak untuk bisa dipakai saat ini, tukasnya.
“Saat terjadi longsor di kawasan ruas jalan menuju Lunyuk dan Lenangguar saat musim penghujan beberapa bulan lalu itu saja, kami dari Balai Jalan Provinsi Pulau Sumbawa terus terang mengalami kesulitan dalam penanganannya ketika itu, namun dengan tekad dan komitmen untuk tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, segala sumber daya yang ada dengan anggaran dan alat berat yang terbatas, kami menanganinya dengan baik walaupun sedikit terlambat dalam penanganannya, karena faktor biaya mobilitas yang cukup besar tidak sebanding dengan anggaran dan peralatan yang tersedia, kendati demikian dengan keterbatasan yang dimiliki tak membuat kami patah semangat untuk tetap melaksanakan kinerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” pungkas Haji Saleh.
Haji Saleh berharap kedepan, alokasi anggaran bagi menunjang kegiatan pemeliharaan rutin ruas jalan Provinsi didaratan Pulau Sumbawa maupun dukungan sarana peralatan yang memadai dapat lebih ditingkatkan, sehingga apa yang menjadi program pemeliharaan dapat berjalan maksimal sebagaimana yang diharapkan,”katanya.(HR)