“Selama ini orang berbicara kalau hal tersebut merupakan masalah hilir, sementara masalah hulunya kita tidak pernah perhatikan, tapi yang sebenarnya hulunya itu adalah karena produksi minyak kita terus menurun,” kata Demer, sapaan akrab Gde Sumarjaya, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu.
“Saya tidak anti dengan asing, saya minta ke Menteri BUMN barusan, kita nggak apa-apa melakukan investasi di luar negeri asal kita dapat growth-nya (pertumbuhannya), sehingga itu nantinya bisa kita pakai untuk menekan laju lifting atau produksi minyak kita supaya produksinya naik, untuk kepentingan masyarakat kita sendiri,” ucap Demer melanjutkan.
Demer mengomentari target lifting atau produksi minyak yang menurun. Padahal, menjaga produksi minyak begitu penting di tengah ancaman krisis energi yang sedang melanda dunia.
Sebelumnya, Demer menyampaikan hal ini dalam rapat dengar pendapat dengan direktur PT Pertamina (Persero) dan juga saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Senayan, Kamis (8/9).
Ia juga menyampaikan perlunya dilakukan upaya meningkatkan produksi minyak agar Indonesia dapat mengolahnya menjadi bahan bakar yang bisa dipakai untuk masyarakat luas dan mencapai ketahanan energi.