Anggota Polri Bawa Ibunya Ke Puskesmas Bantargebang Dapat Perlakukan Tak Pantas Dari Camat
KOTA BEKASI, Harnasnews.com – Puskemas atau Pusat kesehatan masyarakat seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakatnya. Namun, mirisnya ada saja puskesmas atau petugasnya yang ketus dalam melayani masyarakatnya, seperti yang terjadi dengan seorang warga Mustikasari bernama Aiptu Andre.
Ia menyayangkan sikap pegawai Puskesmas yang tidak meresponnya ketika hendak mambawa ibundanya yang sedang sakit ke puskemas tersebut. Ia mencari UGD untuk ibunya yang membutuhkan penanganan segera.
Aiptu Andre menuturkan bahwa ia sedang membawa ibundanya yang dalam kondisi sakit untuk mencari rumah sakit terdekat pada Selasa 3 Agustus 2021. Karena ia mendapati puskesmas pada perjalanan, ia langsung masuk ke halaman puskesmas yang saat itu sedang ada vaksinasi massal.
Ia bertanya kepada petugas yang berjaga mengenai unit gawat darurat (UGD) namun hanya ditunjuk ke seseorang yang ternyata adalah warga yang sedang vaksin.
“Lalu saya tanya lagi kepada petugas tentang IGD dimana karena ibu saya butuh penanganan segera dan ada di dalam mobil, tapi petugas sekali lagi menunjukkan arah meja paling ujung untuk bertanya lagi,” ujar Aiptu Andre.
Sesampainya di meja yang dimaksud petugas tadi, Aiptu Andre kembali bertanya, namun dijawab vaksin habis dan dianjurkan kembali besok. Namun, Aiptu Andre kembali menjelaskan bahwa maksud kedatangannya ke puskesmas adalah untuk membawa ibundanya yang sedang sakit ke UGD di Puskesmas itu agar mendapat penanganan.
Namun, petugas puskesmas kembali menjawab dengan ketus untuk kembali esok hari. Dari situlah Aiptu Andre mulai merasa emosi dan dengan nada sedikit tinggi bahwa kedatangannya untuk membawa ibunya berobat karena kondisinya sakit dan membutuhkan penanganan segera.
Disaat perdebatan berlangsung, ternyata ada Camat Bantargebang Warsim beserta lurah setempat. Hal yang disayangkan lagi ialah ketika Aiptu Andre tak kunjung mendapat pelayanan dari Puskesmas, justru Camat melontarkan kata yang dianggap melecehkan polri.
“Kalau kamu anggota polri kan sudah ada rumah sakit Polri, ngapain kesini,” ujar Aiptu Andre menirukan ucapan camat.
Aiptu Andre yang juga merupakan suami dari Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol. Erna Ruswing Andari menyayangkan sikap camat yang begitu ketusnya. Menurutnya, ia sebagai warga Kota Bekasi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan di luar dirinya sebagai anggota Polri.
Menanggapi hal tersebut, Camat Bantargebang Warsim menampik tuduhan Aiptu Andre. Menurutnya,ia tidak pernah berkata demikian kepada Aiptu Andre yang sedang mengantar ibunya tersebut.
“Mohon maaf pak itu salah, Ga ada statement dari saya menyatakan seperti itu,” Kata Camat Warsim saat dikonfirmasi pada Rabu (04/08).
Camat Bantargebang kembali menuturkan bahwa saat itu ia sedang berdiskusi dengan Kapus Bantargebang doker Andrizal terkait dengan pelaksanaan Vaksin Dosis ke-2 dan persiapan Tracing di wilayah Bantargebang. Tiba tiba dokter Andrizal memberitahu bahwa ada keributan di tempat Vaksinator yang sedang melaksanakan Vaksin.
“Keributan tersebut ternyata bapak-bapak yang mengaku anggota marah-marah karena merasa dilempar sana lempar sini oleh Petugas Vaksin,” kata Camat.
Dikatakan Camat bahwa keberadaannya saat itu secara kebetulan di lokasi tersebut kemudian bermaksud melerai keributan tersebut.
“Saya tidak mengerti maksud dan tujuan Bapak tersebut datang ke Puskesmas. Ternyata Bapak tersebut akan melakukan swab di Puskesmas, lalu diarahkan oleh dr Andrizal ke ruang UGD, karna ruang utama dipergunakan untuk pelaksanaan Vaksin,” imbuhnya.
Diakui camat bahwa ia akhirnya sempat melihat Aiptu Andre membopong ibundanya dari mobil untuk mendapat perawatan segera di UGD puskesmas.
“Setelah emosi Bapak tersebut mereda akhirnya membopong Ibunya ke ruang UGD untuk dilakukan Swab,” pungkasnya. (Mam).